Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyiapkan lahan di dekat Bandara Internasional Juanda seluas 100 hektare untuk pembangunan perusahaan emas perhiasan pada masa mendatang guna mengantiipasi tumbuhnya permintaan pasar. "Untuk itu, kami mengundang investor guna membangun perusahaan emas perhiasan di Jatim. Apalagi bahan baku emas itu memang tersedia di Jatim sehingga produk yang dihasilkan akan lebih murah," katanya, saat membuka pameran emas atau Surabaya Internasional Jewellery Fair (SIJD) ke-19, di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis. Di sisi lain, ungkap dia, pangsa pasar emas perhiasan Jatim sampai sekarang sangat bagus khususnya di luar negeri. Ekspor perhiasan emas Jatim pada 2013 mencapai 1,45 miliar dolar AS atau meningkat 104 persen dibanding tahun 2012 sebesar 701 juta dolar AS. "Tujuan ekspor emas perhiasan ini umumnya ke Amerika Serikat, Eropa, Singapura, dan Malaysia. Kalau ke Dubai, semua desainnya buatan asli Jatim atau bisa diartikan produk kami bisa bersaing di kancah internasional," ujarnya. Ia menjelaskan, saat ini animo pembeli terutama untuk produk kerajinan tangan sangat diminati. Hal itu didukung perkembangan perhiasan dengan batu-batuan yang luar biasa seperti batu-batuan dari Pacitan yang berhasil memasuki pasar dunia. "Bahkan desain tradisional dan modern Jatim berhasil meraih juara internasional yaitu produk dan desain dari Suku Asmat (Papua). Namun masih diperlukan peningkatan SDM untuk memproduksi," katanya. Kondisi itu, tambah dia, ikut dipengaruhi kolaborasi seni dan sentuhan produk modern yang didukung peralatan dan teknologi canggih. Apabila hal itu sudah dilakukan maka pasar emas dunia akan dapat dikuasai Jatim. "Sementara pameran ini adalah percontohan transaksi dagang. Ada yang menyalurkan (ekspor), ada yang pesan perhiasan dengan model yang sedang dipamerkan, dan kami harap bisa mempertemukan penjual dan pembeli," katanya. Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Hari Sasono, mengatakan, Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) yang ke-19 ini merupakan pameran perhiasan terbesar di Indonesia Timur. "Tujuannya sebagai sarana ajang promosi untuk membangun brand image industri perhiasan di Tanah Air. Selain itu juga untuk memperkenalkan produk dan teknologi baru, industri perhiasan dan pendukungnya di Jatim," katanya. Ia melanjutkan, SIJF yang berlangsung tanggal 23 - 26 Oktober 2014 dimulai pukul 10.00 - 21.00 WIB diikuti pengusaha kecil, menengah dan besar dari Jatim. Ada pula beberapa utusan dari provinsi lain yang menampilkan produk perhiasan, aksesoris, termasuk industri peralatan perhiasan yang terbaik dan berkualitas ekspor. "Peserta pameran dari tahun ke tahun IKM yang meningkat, tahun ini pengrajin IKM 100 peserta di mana 30 persen di antaranya binaan Dekranasda Provinsi Jatim yang dipimpin Istri Gubernur Jatim, Budhe Karwo. Lalu, pengusaha menengah dan besar 44 peserta yakni 25 di antaranya pengusaha dari Jatim serta enam peserta dari luar negeri seperti Hong Kong dan Malaysia," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014