Surabaya (Antara Jatim) - Salah satu pelaku perbankan, PT CIMB Niaga bersama pengembang properti Pakuwon Group menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan bunga rendah sebesar delapan persen fixed selama lima tahun guna mendukung capaian target penjualan. "Dengan kerja sama melalui produk pembiayaan KPR Xtra Manfaat, bunga KPR yang biasanya sebesar 11,5 persen kami turunkan menjadi delapan persen. Upaya itu guna menyiasati berbagai gejolak perekonomian nasional pada saat ini," kata Manajer Pemasaran Pakuwon City, Reinecke Bayu, ditemui di Surabaya, Kamis. Menurut dia, saat ini perekonomian Indonesia sedang dihadapkan pada sejumlah permasalahan seperti kebijakan Bank Indonesia (BI), fluktuasi bunga, kondisi politik, dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "Kami menyadari KPR adalah program pemerintah sehingga perusahaan ini sebisa mungkin mendukung," ujarnya. Dari total penjualan hunian, kata dia, 95 persen disumbang oleh penjualan rumah dengan program KPR dan lima persen sisanya baru tunai. Secara keseluruhan, dari total target penjualan 2014 sebanyak Rp3 triliun maka per September ini sudah tercapai Rp2,1 triliun. "Kami yakin target penjualan tahun 2014 dapat tewujud mengingat untuk bulan Oktober ini diharapkan bisa membukukan Rp400 miliar. Salah satunya dipengaruhi besarnya pencapaian penjualan hunian di Grand Island," katanya. Ia optimistis, program KPR dengan bunga rendah tersebut akan diminati pasar properti di Surabaya dan sekitarnya. Apalagi, bidikan pasar dari program itu adalah kalangan end user. "Meski begitu, penawaran kami ini diberikan secara terbatas atau aplikasi yang masuk hanya sampai 10 November 2014. Kemudian, realisasi pemesanannya diharapkan paling lambat 30 November mendatang," katanya. Pada kesempatan sama, Head of Consumer Lending CIMB Niaga, Tony Tardjo, menyatakan, program tersebut memang dihadirkan untuk memudahkan masyarakat Surabaya dan sekitarnya yang ingin memiliki hunian di Pakuwon City dan Pakuwon Indah. "Sementara itu, secara keseluruhan kami menargetkan mampu menyalurkan KPR hingga Rp70 miliar per bulan di Jatim," katanya. Akan tetapi, lanjut dia, karena faktor kondisi perekonomian nasional yang tak menentu termasuk adanya momentum Pemilu 2014 maka target penyaluran kredit KPR hanya terealisasi Rp60 miliar hingga Rp65 miliar per bulan. Dari angka tersebut dominasi 60 persen disumbang oleh pembeli rumah baru dan umumnya masyarakat kalangan atas. "Lalu, dari angka penyaluran KPR itu sebanyak 80 persen dikontribusi oleh Pakuwon City. Penyebabnya harga properti di Jatim dari tahun ke tahun semakin meningkat hingga 20 persen sehingga banyak diminati masyarakat sebagai salah satu instrumen investasi," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014