Surabaya (Antara Jatim) - Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V Surabaya Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah menerima laporan kenaikan pangkat 30 perwira di institusinya, Rabu. Dari ke-30 perwira tersebut, empat orang naik pangkat dari mayor menjadi letnan kolonel, tiga orang kapten menjadi mayor, 17 orang dari pangkat letnan satu menjadi kapten, dan lima perwira dari letnan dua menjadi letnan satu. Selain itu, ada satu orang berpangkat pembantu letnan satu mendapat kenaikan pangkat kehormatan menjadi letnan dua, yakni Peltu EPU Sunaryo. Ia naik pangkat bersama rekan seangkatannya Peltu Bambang Irawan yang berdinas di Lanal Banyuwangi. "Saya bangga dan terharu. Ini merupakan hadiah terbesar dalam hidup saya, sekaligus kebanggaan bagi istri dan anak-anak saya," kata Sunaryo yang akan memasuki masa pensiun pada 2015. Komandan Lantamal V Brigjen TNI Rudy Andi Hamzah mengatakan kenaikan pangkat merupakan wujud pengakuan, kepercayaan dan penghargaan dari pimpinan TNI AL atas dedikasi, loyalitas dan prestasi yang telah diberikan prajurit selama melaksanakan kedinasan di TNI AL. "Selamat atas kenaikan pangkat yang diperoleh, termasuk kepada bintara tinggi yang dinaikkan pangkatnya menjadi letda," katanya. Rudy mengingatkan seiring kenaikan pangkat, tuntutan tugas dan tanggung jawab akan semakin besar serta memerlukan peningkatan kinerja yang profesional dengan didukung loyalitas dan dedikasi. Sebelumnya, Brigjen Rudy Andi Hamzah memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Markas Komando Lantamal V Surabaya, yang berlangsung dalam suasana sederhana. Hadir dalam upacara itu, antara lain Asisten Intelijen Danlantamal V Kolonel Laut (T) Widiyanto Pudjo Purnomo, Asisten Personel Kolonel Laut (KH) Agus Suharso, Asisten Logistik Kolonel Laut (T) Agus Karminto, para kepala dinas, perwira dan staf di jajaran Lantamal V. "Kita sebagai penerus bangsa ini harus menyadari bahwa sejak diproklamasikan kemerdekaan NKRI pada 17 Agustus 1945, kenyataannya masih banyak terjadi rongrongan terhadap NKRI, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri," ujarnya. Munculnya rongrongan itu, lanjut Rudy, dimungkinkan karena adanya kelengahan dan kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara. "Akan tetapi, dengan semangat kebersamaan yang dilandasi nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia masih tetap dapat memperkokoh tegaknya NKRI," tegasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014