Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggandeng tiga kampus di Filipina untuk memadukan kurikulum, khususnya bidang kesehatan, sedangkan dua peneliti ITS menerima hibah ristek dari USAID. "Setelah menjalin kerja sama dengan Unair, ITS, UINSA, Unesa, Unisma, dan sebagainya, maka kini kami menjalin kerja sama dengan kampus di Filipina," kata Wakil Rektor III Unusa, Ima Nadatin, di kampus setempat, Selasa. Ia menjelaskan tiga kampus di Filina itu adalah Centro Escolar University, Philippine Women University, dan University of Northern Philippines. "Kami sudah melakukan MoU tahap pertama di Filipina pada beberapa waktu lalu. Kami memilih tiga kampus itu karena sangat bagus untuk bidang kesehatannya," katanya. Menurut dia, ketiga kampus itu sudah berstandar internasional dengan mengadaptasi kurikulum kesehatan kampus di Amerika. "Jadi, tidak salah kalau kita menggandeng ketiganya. Nantinya kurikulum mereka kita padukan dengan yang ada di Unusa selama ini," ujarnya. Pada ketiga kampus itu, untuk kuliah bidang kesehatan selama empat tahun harus menempuh 217 satuan kredit semester (SKS), sedangkan di Indonesia masih 150 SKS. "Bedanya jauh sekali, karena itu kita akan terus kawal kerja sama ini agar bisa terealisasi," katanya. Dengan kerja sama itu, nantinya mahasiswa Unusa akan menempuh kuliah selama empat semester di kampus Unusa dan empat semester lagi di salah satu kampus di Filipina itu, sehingga mahasiswa akan mendapatkan ijazah dari dua lembaga sekaligus. Sementara itu, dua dosen ITS menerima dana hibah penelitian riset dan teknologi (ristek) United Stated Agency for International Development (USAID) melalui program Partnerships for Enhanced Engagement in Research (PEER), yakni Dr Ir Ria Asih Aryani Soemitro MEng dan Dr rer.pol Heri Kuswanto MSi. Penelitian Ria berjudul Sediment transport evaluation on Bengawan Solo River (downstream and estuary) to Minimize Sedimentation and Flood Combining Effect on Nearby Infrastructure mendapatkan dana sebesar 119.934 US dollar. Penelitian tersebut berjalan selama dua tahun. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014