Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 217 unit gedung sekolah di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun ini bakal direnovasi dengan menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikucurkan dari pemerintah pusat. "Tahun ini DAK dari pemerintah pusat sebesar Rp76 miliar dan dana pendamping sebesar Rp8 miliar, namun dana tersebut tidak seluruhnya untuk renovasi gedung sekolah. Ada beberapa program yang didanai dari DAK ini, termasuk pembangunan ruang kelas baru dan pengadaan buku kurikulum 2013," Kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang, Budi Iswoyo, Rabu. Menurut dia, DAK tersebut sudah cair dan saat ini tinggal pendistribusiannya saja, namun sebelum digunakan untuk sejumlah program tersebut, akan dilakukan sosialisasi pada seluruh elemen masyarakat, mulai dari kepala sekolah penerima DAK, Kapolres, hingga Kepala Kejaksaan dan akan dihadiri Bupati Malang Rendra Kresna. Sosialisasi akan digelar Kamis (25/9). Ia mengemukakan penggunaan DAK untuk renovasi gedung sekolah tersebut diprioritaskan untuk wilayah Malang barat, yakni di Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon karena banyak sekolah di wilayah itu rusak akibat erupsi Gunung Kelud beberapa bulan lalu. Hanya saja, lanjutnya, renovasi gedung sekolah di tiga kecamatan itu tidak sepenuhnya menggunakan anggaran DAK, tapi juga ada bantuan sosial dari pemerintah pusat. Sedangkan utnuk pembangunan ruang kelas baru, paling banyak menyerap anggaran adalah SDN 3 Purwodadi di Kecamatan Donomulyo, yakni tiga kelas. Saat ini, katanya, ruang kelas yang ada di SDN itu hanya ada tiga, sehingga sistem proses belajar mengajar menggunakan sitem "moving claas" dan digunakan secara bergantian. "Kami berharap dengan adanya tiga ruang kelas baru nanti, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik karena tidak perlu bergantian lagi kelasnya," kata Budi. Selain untuk pembangunan ruang kelas baru dan renovasi gedung sekolah, DAK tersebut juga digunakan untuk pengadaan buku kurikulum 2013 yang akan dipakai pada awal semester 2 atau awal Januari 2015. "Anggaran pengadaan buku kurikulum 2013 ini sifatnya hanya sebagai antisipasi saja, sebab kalau nanti ditanggung pemerintah pusat, anggaran tersebut bisa dialuhkan untuk menambah unit ruang kelas baru atau renovasi gedung sekolah," ujarnya. Lebih lanjut, Budi mengatakan anggaran dari DAK tersebut, selain untuk pembangunan fisik maupun nonfisik, seperti persiapan pengadaan buku kurikulum 2013.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014