Trenggalek (Antara Jatim) - Ratusan nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menghentikan aktivitas melaut selama dua hari demi menghormati pelaksanaan tradisi larung sesaji atau labuh laut "Sembonyo", Kamis (25/9). "Ini menjadi kesepakatan bersama yang tidak tertulis, demi alasan kebersamaan," kata salah satu panitia penyelenggara kegiatan Labuh Laut Sembonyo di Pelabuhan Prigi, Rabu. Menurut dia, tradisi tidak melaut hingga sehari setelah kegiatan labuh laut telah berlangsung sejak dari tahun ke tahun. Kesepakatan tersebut dikoordinasikan langsung oleh paguyupan nelayan pemilik kapal maupun paguyuban juru mudi kapal, demi alasan kebersamaan serta kerukunan antarnelayan. "Larangan melaut berlaku mulai nanti malam (Rabu malam) serta besok (Kamis, 5/9 malam). Jika ada yang melanggar, tentu dari organisasi atau paguyupan akan ada sanksinya," katanya. Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Dwi Yuliono Rochayadi mengatakan, pihaknya tidak terlibat langsung dalam penyusunan hingga tercapainya kesepahaman antarnelayan untuk menghentikan aktivitas melalut selama dua hari menjelang dan pascalarung sesaji. "Semua ditentukan sendiri oleh nelayan melalui paguyupan mereka. Kami (Kantor Pelabuhan) hanya memfasilitasi apa yang menjadi keinginan mereka, sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan," ujarnya. Namun ia mengakui, penghentian aktivitas sementara para nelayan di Pelabuhan Prigi sedikit berdampak terhadap pencapaian harian maupun bulanan target produksi ikan di daerah tersebut. Mengacu produksi ikan hingga medio September, hasil tangkapan nelayan setiap harinya rata-rata mencapai 100 ton, atau diprediksi mencapai sekitar 3.000 ton dalam sebulan. "Ya keputusannya begitu mau bagaimana lagi. Kalau ada yang nekat melaut dan mencari ikan, risikonya akan dicemburui nelayan lain dan itu bisa memicu keributan di antara mereka," kata Gatot menambahkan. Larung sesaji atau labuh laut "Sembonyo" sedianya akan digelar Kamis (5/9), sekitar pukul 09.00 WIB di dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Acara yang diselenggarakan para nelayan Prigi tersebut sedianya akan dihadiri oleh bupati berserta jajaran forum pimpinan daerah setempat. Ritual labuh laut tidak hanya menyajikan hiburan budaya berupa tradisi pelarungan dua tumpeng sesaji ke tengah laut lepas, tetapi juga diisi aneka kegiatan lain seperti istigotsah, pentas wayang kulit, seni tiban, maupun seni budaya lokal, maupun aneka hiburan lain. Saat ini hampir seluruh kapal nelayan, baik jenis porshein, tonda, lesung maupun jenis kapal lain terlihat dibiarkan di kolam labuh PPN Prigi sehingga penuh sesak. Sebagian nelayan justru memilih beraktivitas menghias kapal mereka untuk dipersiapkan mengikuti kegiatan labuh laut yang akan digelar, Kamis pagi. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014