Paris (Antara/Reuters) - Pesawat tempur Prancis akan memulai pengintaian melalui udara di Irak kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, Senin, sebelum konferensi yang diikuti sekitar 30 negara untuk membahas upaya memerangi kelompok milisi Negara Islam (IS). "Kami telah mengatakan kepada pemerintah Irak bahwa kami siap dan meminta izin untuk terbang di wilayah Irak," kata Fabius kepada radio Europe 1 saat mengonfirmasi bahwa penerbangan pertama dari pangkalan militer Prancis di Abu Dhabi akan dimulai pada hari Senin. Para menteri luar negeri dari negara-negara Eropa utama, lima anggota tetap dewan keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa, negara-negara tetangga Irak dan negara-negara di Teluk Arab seperti Qatar, Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab bertemu di Paris untuk membahas tentang politik, keamanan, dan upaya kemanusiaan untuk menanggulangi IS. "Mereka harus melakukan intervensi cepat karena mereka terlambat," kata Presiden Irak Fouad Masoum kepada Europe 1 merujuk pada dukungan militer pada Irak. "Jika intervensi dan dukungan kepada Irak ini terlambat maka IS akan menguasai lebih banyak wilayah dan akan menimbulkan ancaman yang lebih besar," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014