Surabaya (Antara Jatim) - Pemain sepak bola Indonesia yang saat ini bermain untuk Selangor FA di Liga Super Malaysia, Andik Vermansah, meminta mahasiswa Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya untuk selalu ingat orang tua, karena perjuangan orang tua merupakan motivasi penting yang menentukan sukses seseorang.
"Motivasi saya untuk sukses adalah orang tua, karena orang tua sudah penuh perjuangan mengantarkan anak-anaknya sukses, maka saya harus membahagiakan mereka," kata Andik yang juga mahasiswa semester 5 Fakultas Ekonomi Unitomo itu saat memberikan motivasi mahasiswa baru di kampus setempat, Senin.
Saat ditanya seorang mahasiswi dalam Orientasi Sosial dan Studi Mahasiswa (OSSM) 2014 yang digelar BEM Fakultas Ekonomi (FE) Unitomo Surabaya, penyerang andalan yang kini bermain untuk Selangor FA di Liga Super Malaysia itu mengaku dirinya sangat bersyukur dengan motivasi yang selalu diberikan orang tuanya agar dirinya bisa sukses.
"Orang tua-lah yang memotivasi saya untuk berjuang keras dalam meraih cita-cita, karena orang tua saya kurang mampu, maka dia mengajari untuk bekerja keras berjualan kue, berjualan koran, mengamen, agar saya bisa membeli sepatu bola. Saya masih ingat, sepatu bola saya seharga Rp15 ribu yang saya beli di kawasan Tugu Pahlawan," katanya.
Bahkan, orang tua juga yang membesarkan hatinya saat teman-temannya mengejek keinginan untuk menjadi pemain bola, karena tubuhnya pendek. "Orang tua memotivasi saya agar tekad saya tetap kuat dan banyak berlatih, bekerja keras, dan berdoa," katanya.
Di hadapan ratusan mahasiswa baru Unitomo, Andik pun bercerita pengalamannya meniru anggota Timnas Brasil, Roberto Carlos, yang tingginya "hanya" 168 centimeter, tapi menjadi pemain tercepat pada timnya.
"Saya meniru berlatih naik-turun tangga setinggi 25 lantai, bahkan saya pun sempat kena thypus, tapi orang tua saya terus memberi motivasi untuk tidak mengenal lelah dalam meraih cita-cita," kata Andik yang memiliki tinggi badan 'hanya' 162 centimeter itu.
Akhirnya, perjuangan Andik Vermansah dengan dorongan keras dari orang tua itu membuatnya masuk ke Persebaya yunior pada tahun 2005 dan Persebaya senior pada 2008 hingga akhirnya Timnas Indonesia sejak tahun 2010.
"Bahkan, saya bisa berlatih di luar negeri, seperti di Amerika bisa bertemu David Beckham dan juga di Jepang. Sekarang, saya masuk Selangor FA Malaysia. Orang lain pun tahu bahwa saya dari Indonesia," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014