Trenggalek (Antara Jatim) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Joko Wasono memastikan keseluruhan lahan pengganti tanah perhutani yang terdampak proyek nasional jalan lintas selatan (JLS) telah siap/tersedia.      "Kami tinggal menunggu hasil verifikasi kelayakan (lahan) dari Kementrian Kehutanan RI. Kalau tanah penggantinya sudah siap," katanya, Rabu.      Dari total 111 hektare lahan Perhutani yang terdampak proyek JLS, lanjut dia, sekitar 40 hektare di antaranya telah ditukar-guling oleh pemkab.      Sisanya sebanyak 70-an hektare kini dalam proses pengadaan. "Target kami akhir 2014 ini masalah tukar-guling lahan JLS, khususnya yang berkaitan dengan tanah perhutani, bisa selesai," ujarnya.      Namun, diakuinya pembebasan lahan JLS saat ini masih ada sejumlah kendala. Selain prosedur tukar-guling di Kementrian Kehutanan yang rumit, proses ganti rugi lahan warga belum sepenuhnya tuntas.      "Tahun ini kami telah alokasikan anggaran sebesar Rp4 miliar dalam APBD reguler, plus sekitar Rp1,5 miliar dalam perubahan anggaran keuangan (PAK/APBD perubahan 2014). Semoga pembebasan lahan JLS bisa sepenuhnya diselesaikan sesuai target," kata Joko.      Ia tidak menjelaskan detail persoalan komunikasi maupun kendala negosiasi dengan warga sehingga proses pembebasan lahan memakan waktu lama.      Menurutnya, pemerintah daerah hanya akan berpatokan pada pagu anggaran serta taksiran harga lahan yang telah ditetapkan pemerintah.      Apabila ada warga atau sekelompok masyarakat pemilik tanah yang menolak dengan alasan tidak ada kesepakatan harga, kata Joko, pihaknya menyerahkan pada pengadilan untuk menyelesaikan melalui jalur arbitrase.      "Kami tidak mau pusing-pusing lagi soal itu. Selama warga bisa diajak berunding dengan patokan pagu anggaran yang ditetapkan pemerintah, jalur arbitrase saya kira tidak perlu dilakukan," tegasnya.      Pembangunan JLS di Kabupaten Trenggalek saat ini masih terus dilakukan. Kendati baru tergarap sekitar 10 persen dari total panjang jalan yang direncanakan, sejumlah infrastruktur jembatan di Watulimo dan Munjungan telah hampir selesai dibangun.      "Fisik jalan tinggal menunggu proses pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah daerah dengan pihak perhutani maupun warga," kata dia.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014