Surabaya (Antara Jatim) - Ketua DPRD Kota Surabaya M. Machmud menyatakan ada indikasi memuluskan izin operasional tempat hiburan keluarga, Suroboyo Carnival Night Market yang hingga kini masih bermasalah karena belum melengkapi izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) lalu lintas. "Saya dengar mereka sudah mengadakan lobi-lobi," kata Ketua DPRD Surabaya M. Machmud di Surabaya, Kamis. Kepolisian telah menutup seluruh akses menuju lokasi hiburan dan bermain anak-anak yang baru beroperasi pada Senin (28/7) malam. Hal ini dilakukan setelah diketahui Surabaya Carnival belum memiliki izin analisa lalu lintas. Menurut dia, lobi-lobi tersebut telah dilakukan oleh manajemen melalui sejumlah pihak khususnya yang terkait perizinan di pemkot dan anggota DPRD Surabaya. Saat ditanya apakah ada yang mencoba melobinya, Machmud dengan tegas mengatakan tidak ada. Hanya saja, ia mendapat kabar jika ada lobi-lobi di kalangan pemkot dan DPRD. "Saya tidak mau. Percuma saja," katanya. Sementara itu, informasi yang diperoleh Antara bahwa lobi-lobi tersebut telah dilakukan sebelum Lebaran. Bahkan sejumlah anggota dewan yang diduga terlibat lobi-lobi menilai izin Surabaya Carnival telah lengkap dan siap buka. Sedangkan sejumlah anggota dewan lainnya yang tidak ikut lobi-lobi menyatakan izin belum lengkap. Selain itu, informasi yang diterima Antara ada yang mengatakan Surabaya Carnival mendapat backingan kuat. Hal ini terkait aset yang digunakan untuk operasional Surabaya Carnival yang berdekatan dengan Korem. Mendapati hal itu, Ketua DPRD Surabaya meminta agar Surabaya Carnival tidak boleh buka sebelum dipenuhi izin amdal lalin. "Jangan mau dilobi," katanya. Untuk itu, kata dia, pihaknya meminta agar Pemkot Surabaya tidak boleh terpengaruh ungkapan akan dapat pajak pakir, pajak reklame dan lain-lain. "Semua pajak sudah cukup. Penuhi semua baru boleh buka. Parkir yang kurang luas ya harus ditambah lokasinya," katanya. Pemkot Surabaya, lanjut dia, harus tegas dan konsisten. "Penutupan bukan dijadikan bagian dari strategi untuk, meningkatkan bergaining," katanya. Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Eddi sebelumnya mengatakan Surabaya Carnival Night Market, di Kertomenanggal, Surabaya belum melengkapi izin analisa dampak lingkungan. "Sudah ada rekomendasi, tetapi apabila ada beberapa hal yg belum dipenuhi ya belum boleh operasional," katanya. Menurut Eddi, hal-hal yang belum dipenuhi pihak manajemen Surabaya Carnival yakni lahan parkir yg harus disediakan khususnya bus dan mobil pribadi. Selain itu, kata dia, akses keluar sisi utara ke frontage road Kerto Menanggal dan akses menuju Jalan A.Yani belum memasang traffic light, kelengkapan prasarana/rambu rambu lalu lintas, serta papan informasi dan lain-lain. "Itu kewajiban yang harus dipenuhi sesuai rekomendasi andal lalin. Tapi hingga saat ini belum dipenuhi," katanya. Soal adanya lobi-lobi untuk memuluskan izin, Eddi mengatakan tidak ada. "Lobi apa, tidak ada itu, kami mengharapkan ada komunikasi yang baik jangan untuk kepentingan sepihak," katanya. Menanggapi hal itu, Direktur Operasional Surabaya Carnival Slamet mengatakan bahwa pihaknya sudah melengkapi perizinan yang ditentukan Pemkot Surabaya. Mengenai adanya lobi-lobi, ia mengaku tidak tahu. "Kalau itu saya tidak tau itu urusan yang lebih atas," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014