Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau para petani pada musim tanam (MT) III tidak menanam padi, tetapi menanam palawija, karena stok air di Waduk Pacal hanya bisa mengairi selama dua pekan. "Air Waduk Pacal saat ini hanya tersisa sekitar tujuh juta meter kubik. Kalau dikeluarkan sekitar 5 meter kubik per detik untuk mengairi tanaman padi, maka hanya dalam waktu dua pekan habis," kata Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Rudianto, Jumat. Namun, katanya, kalau para petani menanam palawija, air yang tersedia masih mencukupi, bahkan bisa disisakan di waduk, sebagai usaha pembasahan bangunan waduk. Oleh karena itu, menurut dia, petani di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal, mulai Kecamatan Kapas, Sukosewu, Balen, Sumberrejo, Kanor dan sekitarnya, pada MT III kemarau ini kecil kemungkinan bisa berhasil kalau menanam padi. "Kami sudah meminta Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) di sepanjang irigasi Waduk Pacal, membuat surat pernyataan pada MT III ini tidak menanam padi," katanya, menegaskan. Ia mengaku belum tahu apakah para petani di sepanjang irigasi Waduk Pacal, saat ini masih ada yang menanam padi kembali setelah panen MT II. "Kami kurang tahu, sebab belum ada laporan masuk petani ada yang menanam padi kembali. Yang jelas, saat ini panen tanaman padi MT II di sepanjang irigasi Waduk Pacal sedang berlangsung," jelasnya. Ia menyebutkan luas areal tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya, mulai wilayah timur, tengah dan barat, luasnya mencapai 20.000 hektare lebih. Lebih lanjut ia menjelaskan air Waduk Pacal, di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, tidak dikeluarkan lagi sejak 29 Juni lalu. Saat ini, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal mencapai 109 meter dengan air efektif sebesar 7,3 juta meter kubik. "Prinsipnya Dinas Pertanian juga camat harus melakukan sosialisasi mengenai ketersediaan air Waduk Pacal agar para petani tidak menanam padi kembali," ujarnya. Waduk Pacal yang dibangun Belanda pada 1933 mampu menampung air hujan sebesar 42 juta meter kubik. Akibat faktor usia dan mengalami pendangkalan, daya tampung Waduk Pacal menyusut hanya tinggal 23 juta meter kubik dan mampu mengairi areal pertanian seluas lebih dari 16 ribu hektare. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014