Oleh Antara/AFP New York (Antara/AFP) - Gedung Putih, Kamis, memperingatkan bahwa bukti dari pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina tidak boleh dipindahkan dari negara tersebut hingga penyelidikan "menyeluruh dan transparan" dilakukan. Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko dalam pembicaraan telepon sepakat untuk mencegah upaya-upaya merusak puing-puing jet Boeing 777 yang jatuh di wilayah yang diduduki kelompok separatis di Ukraina timur setelah diduga ditembak dengan peluru kendali darat ke udara. Obama meyakinkan Poroshenko bahwa pakar Amerika Serikat akan "segera mengirimkan semua bantuan yang diperlukan" untuk menyelidiki apa yang menyebabkan pesawat dengan 298 penumpang itu jatuh dari langit. "Kedua presiden menekankan bahwa semua bukti dari lokasi pecahan pesawat berserakan harus tetap di tempatnya di dalam wilayah Ukraina sampai penyelidik internasional dapat memeriksa semua aspek dari tragedi tersebut," menurut Gedung Putih. Pernyataan tersebut memunculkan peluang bahwa para pejabat Amerika Serikat khawatir jika tentara pro-Rusia dapat mencoba untuk mengutak-atik bukti-bukti dari pesawat yang hancur itu untuk menutupi pihak-pihak yang bersalah. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka yakin jika pesawat itu, yang sedang melakukan perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, ditembak oleh peluru kendali darat ke udara. Tetapi mereka belum dapat mengatakan siapa yang harus bertanggung jawab untuk penembakan peluru kendali itu dan dari mana peluru kendali itu telah diluncurkan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014