Bogota, Kolombia, (Antara/AFP) - Federasi sepak bola Kolombia akan menyediakan pengawalan keamanan bagi bek Camilo Zuniga setelah mendapatkan sejumlah ancaman karena melakukan pelanggaran keras terhadap striker Brazil Neymar di Piala Dunia. Zuniga melakukan pelanggaran keras dengan lututnya di perempat-final Piala Dunia, saat Brazil mengalahkan Kolombia 2-1, terhadap Neymar yang mengakibatkan pemain Brazil itu mengalami patah tulang punggung dan absen di laga semifinal melawan Jerman. Bek kanan Kolombia berusia 28 tahun itu, yang bermain untuk klub Napoli, mendoakan Neymar agar segera pulih dan dia mengatakan tidak ada niat buruk untuk mencederainya. Namun ada reaksi pedas dari beberapa pihak, terutama dari Brazil, yang mana sejumlah pemain dan mantan pemain menyebut tindakan tersebut adalah "pengecut" dan "jahat". Fans Brazil pun juga mencaci di jejaring sosial di internet. "Federasi Sepak Bola Kolombia menangkal semua ancaman dan hinaan kepada sang pemain Camilo Zuniga dan keluarganya," kata induk olahraga itu dalam keterangan tertulis. "Kami ulangi kami akan terus mengambil tindakan dengan pengamanan yang sesuai dan organisasi pemerintah untuk memberikan jaminan yang diperlukan kepada sang pemain, baik ketika di Kolombia maupun di tempat tinggalnya di Italia." Zuniga saat ini sedang menjalani liburan di Kolombia setelah penampilan tim yang memukau di Piala Dunia dan akan kembali ke Italia dalam waktu dekat. Awal pekan ini, badan sepak bola dunia FIFA menyatakan Zuniga tidak akan dijatuhi hukuman karena pelanggaran itu, dengan memperhatikan bahwa mereka tidak bisa membuka kembali kasus karena sudah diselesaikan oleh wasit di lapangan. Orang yang simpatik mengatakan pelanggaran Zuniga kepada Neymar jelas tidak disengaja karena siaran ulang di TV menunjukkan jika mata pemain Kolombia itu tertuju ke bola, namun para kritikus mengatakan jika dia ceroboh karena melakukannya dengan mengangkat lututnya. Sang wasit hanya menyatakan pelanggaran tanpa mengeluarkan kartu. Neymar pada kondisi yang sempurna waktu itu, mencetak empat gol di turnamen dan tampil memukau untuk Brazil. Sebagian besar masyarakat Brazil berpendapat jika gara-gara kapten dan bek Brazil Thiago Silva mendapat larangan bermain lah yang menyebabkan timnas mereka dibantai 1-7 oleh Jerman di semifinal. Klub Italia Napoli juga menyatakan dukunganya terhadap Zuniga, dengan mengatakan dia tidak pantas menerima "kritik yang ganas" karena insiden yang mereka anggap merupakan ketidakberuntungan dan tidak bermaksud jahat. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014