Bojonegoro (Antara Jatim) - KPU Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta panitia pemilihan kecamatan (PPK) mengandakan formulir model C6 atau surat panggilan kepada pemilih Pilpres 2014 dengan cara di foto kopi, karena ada kekurangan fomulir model C6. "Kekurangan fomulir model C6 kalau menunggu pengiriman dari KPU Pusat membutuhkan waktu lama, sehingga diputuskan formulir model C6 yang ada di gandakan," kata Divisi Perencanaan Keuangan dan Logistik KPU Bojonegoro Supardi, Senin. Berapa banyak kekurangan formulir model C6? ia mengaku belum bisa menjelaskan, sebab masih menunggu proses pengandaan yang dilakukan masing-masing PPK. "Yang jelas jumlah formulir model C6 sama dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan sebanyak 1.011.529 pemilih dalam Pilpres 2014," ucapnya. Lebih lanjut ia menjelaskan kekurangan fomurlir model C6 bisa menimbulkan masalah kalau tidak segera digandakan, karena bisa terjadi ada pemilih yang tidak memperoleh surat panggilan. "Kalau formulir model C6 kurang berarti ada pemilih yang tidak memperoleh panggilan mencoblos, sehingga bisa menimbulkan masalah," katanya, menegaskan. Tapi, lanjutnya, kalau formulir model C6 berlebih tidak menjadi masalah, sebab secara teknis seorang pemilih tidak mungkin memperoleh surat panggilan dua kali. "Kan ada daftar namanya, ya tidak mungkin seseorang bisa masuk dalam daftar pemilih ganda," tandasnya. Mengenai logistik Pilpres 2014, katanya, semuanya sudah didistribusikan di 28 PPK, mulai surat suara, berbagai macam formulir, juga logistik lainnya, sejak sehari lalu. Sebelumnya, lanjutnya, lanjutnya, KPU juga sudah mendistribusikan kotak dan bilik suara ke 28 PPK untuk memudahkan pendistribusian logistik Pilpres 2014. "Jumlah kotak dan bilik suara di setiap TPS masing-masing dua unit," jelasnya. Sesuai jadwal, logistik Pilpres 2014 harus sudah diterima kelompok panitia penyelenggara pemungutan saura (KPPS), sehari sebelum pelaksanaan coblosan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014