Accra (Antara/Xinhua-OANA) - Mantan presiden Ghana dan utusan khusus PBB mengenai perubahan iklim pada Jumat (20/6) mendesak para pemimpin dunia agar menjadikan masalah perubahan iklim sebagai prioritas untuk meringatkan dampaknya yang menghancurkan pada umat manusia. John Agyekum Kufuor mengeluarkan seruan itu di University of Ghana ketika ia menyampaikan sambutan dalam International Climate Change Colloquium dengan tema "Political Commitmen Towards 2015 Global Climate Change Agreement". Ia mengatakan, "Bumi kita terancam bahaya dan ada kebutuhan bagi pemerintah untuk memperlihatkan komitmen pada perjuangan global untuk memerangi perubahan iklim." Mantan presiden Ghana itu menekankan perubahan iklim telah menjadi bagian yang akbar dalam kosa kata di dunia berkembang dan mendesak negara tersebut agar menjadi pelopor dalam menangani ancaman yang ditimbulkan oleh fenomena itu pada ras manusia. Dampak perubahan iklim sangat jauh dan secara negatif mempengaruhi lingkungan hidup, kata Kufuor, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Ia mendesak semua pemerintah di seluruh dunia agar mendorong kebijakan yang mempertimbangkan energi terbarukan. Perang melawan bahaya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim memerlukan komitmen dan i'tikad politik yang kuat serta upaya dari organisasi masyarakat sipil (CSoS) di negara mereka masing-masing, katanya. "Kita perlu mengerahkan tindakan dan keinginan politik guna memerangi ancaman perubahan iklim. Negara, organisasi masyarakat sipil harus bertindak mengenai cara menangani masalah perubahan iklim pada semua tingkat. Kita harus melakukan semua yang dapat kita lakukan guna memperlambat dampak dari perubahan iklim," kata mantan pemimpin Ghana tersebut.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014