Tulungagung (Antara Jatim) - PT Pegadaian Cabang Tulungagung, Jawa Timur pesimistis dapat memenuhi target perputaran uang sebesar Rp217 miliar per tahun, menyusul lesunya minat gadai masyarakat akibat harga emas di pasaran dunia yang cenderung turun. "Kalau mau realistis, target itu (Rp217 miliar selama kurun 2014) sepertinya memang akan sulit dipenuhi mengingat hingga Juni ini kami baru mencapai sekitar 35 persennya," kata Kepala PT Pegadaian Cabang Tulungagung, Mohammad Arif Hidayah, Selasa. Fluktuasi harga emas dunia ditudingnya sebagai penyebab utama target omzet Rp217 miliar di wilayah kerjanya suli tercapai. Kesimpulan itu menurut Arif, terlihat jelas dari statistik transaksi gadai perhiasan maupun volume barang dari masyarakat yang disimpan di PT Pegadaian. Kendati telah diluncurkan program "Kemilau Emas Pegadaian" yang memungkinkan nasabah gadai perhiasan memenangi undian satu kilogram emas, omzet bulanan di PT Pegadaian Cabang Tulungagung secara keseluruhan masih sulit dikerek naik (ditingkatkan). Dalam sebulan, rata-rata omzet perputaran modal di PT Pegadaian Cabang Tulungagung yang membawahi enam unit kerja daerah, hanya mencapai kisaran Rp12 miliar hingga Rp14 miliar. Itu artinya dalam kurun setahun (12 bulan) perkiraan pencapaian omzet di lembaga pegadaian milik pemerintah tersebut hanya di kisaran Rp170 miliar. "Tapi kami akan tetap berupaya target itu bisa tercapai, masih ada kesempatan sekitar enam bulan lagi untuk bekerja," tukasnya. Mengacu omzet perputaran modal PT Pegadaian Cabang Tulungagung selama kurun 2013 sebenarnya sudah cukup tinggi, yakni mencapai kisaran Rp180 miliar. Namun, di akhir 2013 dan berlanjut hingga pertengahan 2014, kata Arif Hidayah, omzet rata-rata pegadaian justru sedikit menurun yang disebabkan lesunya harga emas di pasaran dunia. Harga perhiasan emas di pasaran saat ini berkisar Rp480 ribu per gram, turun lebih dari 20 persen dibanding harga sebelumnya yang sempat tembus hingga Rp560 ribu per gram. "Omzet Pegadaian selama ini tinggi karena 90 persen transaksi kami adalah barang perhiasan emas. Untuk barang gudang seperti mobil, motor, 'laptop', komputer atau alat elektronik lain biasanya hanya sekitar 10 persen," terang dia. ***2*** (T.KR-DHS)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014