Kinshasa, (Antara/Reuters/AFP) - Pemerintah Republik Demokratik Kongo Rabu mengatakan bahwa seorang tentara yang ditangkap oleh militer dari negara tetangga Rwanda pada hari sebelumnya telah ditembak mati oleh pasukan Rwanda. "Dia muncul dari mana ia sedang menjaga perbatasan dan, di depan mata rekannya (tentara Kongo), dia ditembak jatuh oleh pasukan Rwanda. Dia dieksekusi," kata Juru Bicara Pemerintah Kongo Lambert Mende. Para pejabat Rwanda tidak segera tersedia untuk berkomentar. Menteri Luar Negeri Rwanda, Louise Mushikiwabo, mengatakan di Twitter bahwa pemerintah Kongo harus menghentikan tentaranya dari menyeberang ke Rwanda. Pertempuran meletus, Rabu, antara tentara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan pasukan Rwanda di perbatasan mereka, yang rapuh, kata pejabat setempat. Pertempuran dimulai Rabu subuh di Kanyesheza, sekitar 20 kilometer timurlaut ibu kota Provinsi Goma, dan berlangsung lebih dari empat jam, kata pejabat. Tidak segera diketahui apakah ada korban. Menurut pejabat pemerintah lokal, pasukan DRC melepaskan tembakan setelah seorang tentara mereka diculik oleh pasukan Rwanda di daerah perbatasan itu. Rwanda dituduh oleh PBB mendukung pemberontak di DRC yang kacau. "Saya mendengar suara tembakan... orang-orang panik," kata seorang warga lokal yang tidak bersedia menyebut namanya. "Ada baku tembak antara unsur-unsur dari tentara Rwanda dan FARDC (tentara Kongo) di Kanyesheza," katanya kepada AFP. "Baku tembak itu insiden kecil, bukan pertempuran antara tentara kedua negara," katanya, dengan menuduh tentara Rwanda memicu bakutembak tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014