Tulungagung (Antara Jatim) - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung, Jawa Timur, tengah mendalami empat rekaman "CCTV" perampokan berdarah yang menimpa keluarga pemilik koperasi serba-usaha "Suko Makmur" di Desa Gilang, Senin (12/6) dini hari. "Ada rekaman CCTV tapi gambar tidak terlalu jelas (kabur), sehingga sulit dilakukan identifikasi," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Lahuri, Selasa. Dalam rekaman video yang kini disita polisi sebagai barang bukti, tujuh pelaku perampok bersenjata tajam terlihat memasuki rumah H Murdjito (65) dari pintu belakang. Para pelaku diduga terlebih dahulu memanjat pagar setinggi tiga meter, sebelum bergerak masuk rumah dengan cara mencongkel pintu belakang. "Empat CCTV tersebut sudah kami kirim ke Puslabfor Polri di Polda Jatim, untuk direkayasa supaya hasil gambarnya menjadi lebih jelas," ujarnya. Lahuri sempat menunjukkan sejumlah hasil "print out" rekaman CCTV yang terdapat gambar aktivitas beberapa pelaku, tapi kabur semua, ucapnya. Dalam gambar tersebut, salah satu pelaku terlihat keluar dan mengawasi di depan pintu samping rumah dengan mengenakan cadar penutup muka dan membawa parang. Namun, beberapa pelaku lain juga terdeteksi secara samar tanpa mengenakan pelindung wajah. "Iya, beberapa pelaku mengenakan penutup muka dengan sapu tangan dipadu jaket jumper (jaket berpenutup kepala), sehingga menyulitkan proses identifikasi kita," ujarnya. Selain memeriksa rekaman CCTV, tim gabungan Polres Tulungagung dan Polsek Ngunut saat ini juga memeriksa keterangan sejumlah saksi kejadian, seperti keluarga korban, penjaga rumah, serta beberapa tetangga sekitar H Murdjito. Rencananya, polisi juga akan memeriksa staf karyawan koperasi untuk mengetahui ada tidaknya unsur keterlibatan orang dalam pada kasus perampokan yang mengakibatkan korban H Murdjito tewas dikepruk pelaku menggunakan linggis. "Satu tim buru sergap juga sudah kami kerahkan ke wilayah timur untuk memburu para pelaku," kata dia. Namun hingga berita ini ditulis, Lahuri mengaku belum sepenuhnya mendapat titik terang, apalagi menangkap para pelaku yang kabur dengan membawa kabur seluruh hasil jarahannya menggunakan mobil Daihatsu Terios Nopol AG-1659-RT milik korban. Para pelaku dikenali dari suaranya berdialeg Madura campuran diyakini kabur ke arah Malang, mengacu hasil pelacakan kode "IMEI" dua dari tujuh ponsel korban yang ikut dijarah para perampokan. Sementara sejumlah barang bukti lain hasil perampokan yang sama, seperti mobil Daihatsu Terios, CPU, "laptop" (Komputer jinjing), brankas besar berisi ratusan surat berharga agunan para nasabah, sampai saat ini belum diketahui jejaknya. Perampokan berdarah terjadi pada Minggu (12/6) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Pelaku yang berjumlah tujuh orang dan sebagian teridentifikasi mengenakan cadar penutup muka dan jaket jumper sempat menyekap empat orang dewasa dan satu anak-anak yang ada di dalam rumah sekaligus kantor Koperasi Serba Usaha "Suko Makmur" di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut. Dalam aksinya, pelaku sempat menganiaya korban H Murdjito dengan cara memukulkan sebatang linggis ke kepala bagian belakang, hingga korban tewas di tempat. Pertistiwa perampokan tersebut diketahui warga setelah anak korban, Susi (37) berhasil melepaskan ikatan tangan dan kakinya, sekitar pukul 04.00 WIB, untuk kemudian berteriak minta pertolongan warga sekitar.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014