Kediri (Antara Jatim) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Kediri, Jawa Timur, membentuk tim khusus (timsus) dokter untuk menangani pasien yang gejala sakitnya mirip dengan penyakit mers. "Kami bentuk tim khusus, agar tidak bisa menyebar kemana-mana. Ada dokter jantung, panyakit dalam, sesuai dengan bidangnya masing-masing," kata Dr Syahril Hidayat Sp.P, salah seorang dokter RSUD Gambiran, Kediri, kepada wartawan, Senin. Ia mengatakan penyakit mers ini menjadi sorotan nasional, bahkan di Arab Saudi dikabarkan ada sekitar 133 orang meninggal karena penyakit ini. Terlebih lagi, di Indonesia, banyak masyarakat yang melakukan umrah, sehingga dibentuk tim khusus untuk mengantisipasi penularan virus tersebut. Ia juga mengatakan, RSUD Gambiran, Kediri juga merawat salah seorang pasien yang sakit mirip dengan gejala sakit mers. Ia adalah EN (44), warga Kabupaten Kediri. Ia sakit setelah pulang umrah. Saat ini, tim medis masih melakukan pemeriksaan intensif pada pasien tersebut. Tim medis juga masih menunggu hasil uji laboratorium terkait dengan kesehatan pasien tersebut. Namun, ia menyebut, dari pemeriksaan foto rontgen di paru tidak ditemukan ada tanda-tanda "pneumonia" seperti pada pasien yang diduga terserang virus mers. Sebelumnya, RS Bhayangkara, Kediri juga merawat pasien yang sakit dengan gejala mirip sakit mers. Pasien tersebut adalah Nyonya SU (69), warga Kabupaten Kediri. Ia dirawat setelah sakit usai pulang umrah. Tubuhnya panas, yang disertai dengan sesak nafas dan batuk. Sampai saat ini, tim dokter RS Bhayangkara, Kediri, masih terus melakukan pengawasan pada kondisi pasien. Ia masih menjalani perawatan di rumah sakit untuk pemulihan kesehatannya. Direktur RS Bhayangkara, Kediri, AKBP Prima Heru Y menyebut, telah melakukan pemeriksaan awal pada pasien bersangkutan. Bahkan, tim dari Dinas Provinsi Jatim serta Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Provinsi Jatim juga datang, untuk memeriksa pasien bersangkutan. Hasil foto rontgen, menunjukkan tidak terindikasi atau mengarah ke mers, sehingga dimungkinkan terkena virus biasa. Dalam perawatan pasien pun, tim rumah sakit juga menerapkan proteksi para petugasnya, di antaranya perawat serta tim medis yang memeriksa pasien menggunakan pakaian khusus serta memakai masker. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014