Surabaya (Antara Jatim) - Dua mobil listrik hasil karya mahasiswa ITS Surabaya akan menjalani uji coba dengan jarak tempuh yang jauh melalui "Tour de Java Molina (Mobil Listik Nasional)" yakni EZZY ITS ver 1.0 (putih) dan EZZY ITS ver 1.1 (merah) mulai dari Jakarta ke Surabaya lewat rute Bandung-Yogyakarta pada 2-6 Mei mendatang.
"Uji coba dalam jarak tempuh sejauh 700-800 kilometer itu akan diikuti dua mobil lain yakni sebuah mobil bertenaga surya bernama Sapu Angin Surya 'Braja Wahana' dan sebuah mobil sport berbahan bakar pertamax dengan mesin buatan mahasiswa ITS atau 'Iquteche'," kata dosen pembimbing Tim Molina ITS Dr Muhammad Nur Yuniarto ST di Rektorat ITS Surabaya, Jumat.
Di sela-sela peluncuran "Tour de Java Molina" ITS oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA di halaman Rektorat ITS itu, pakar otomotif ITS Surabaya itu menjelaskan keempat mobil itu akan dibawa ke Jakarta untuk mengikuti pameran di sebuah showroom di Jalan Sudirman Jakarta pada 29-30 April.
"Setelah itu, Mendikbud Mohammad Nuh akan meluncurkan 'Tour de Java Molina' pada Hari Pendidikan Nasional (2/5) untuk rute Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya pada 2-6 Mei. Di Bandung dan Yogyakarta, tim Molina akan berhenti untuk pameran dan lomba khusus pelajar setempat yang dipandu IKA-ITS setempat," katanya.
Ia mengatakan misi dari "Tour de Java Molina" adalah mengibarkan "bendera" ITS dan mengibarkan nama baik Indonesia di mata internasional, karena itu finish akan ditempatkan di Tugu Pahlawan Surabaya.
"Itulah simbol kepahlawan kalangan akademisi dan kami tinggal menagih kebijakan dari kalangan pemerintah dan komitmen dari kalangan industri," katanya.
Menurut dia, spesifikasi keempat mobil hasil karya riset mahasiswa ITS adalah EZZY ITS ver 1.0 (putih) merupakan mobil listrik tanpa "gearbox" dan EZZY ITS ver 1.1 (merah) merupakan mobil listrik dengan "gearbox". "Nantinya akan diketahui bagaimana plus minus dari mobil listrik dengan atau tanpa gearbox itu," katanya.
Selain itu, sebuah mobil sport berbahan bakar pertamax dengan mesin buatan mahasiswa ITS atau 'Iquteche' yang dinamai "Lowo Ireng" itu memiliki mesin turbo kembar V6 bertenaga 2500 cc.
"Lowo Ireng atau Kelelawar Hitam itu merupakan nama yang muncul karena kami merekayasa dan mendesain mobil listrik itu hampir 24 jam, kerja malam itu memunculkan istilah Lowo," katanya.
Satu lagi mobil yang dipamerkan adalah mobil surya yang dinamakan Sapu Angin Surya "Braja Wahana" yang pernah mengikuti kejuaran internasional di Australia pada tahun 2013.
"Bahkan, ada seorang panitia kejuaraan mobil surya di Australia, yakni World Solar Challenge 2015, Steve, datang ke Surabaya khusus untuk mengikuti 'Tour de Java' dari mobil surya itu," katanya.
Ditanya tentang kendala dalam melaksanakan "Tour de Java" itu, dosen Jurusan Teknik Mesin itu menyatakan kendala utamanya adalah proses "charging" pada mobil yang membutuhkan waktu 3-10 jam untuk sekali charge, padahal kedua mobil listrik hanya mampu berjalan hingga 100 km dalam sekali "charging" sehingga akan memakan waktu untuk sekadar "charging" itu.
Dalam peluncuran "Tour de Java Molina" yang dihadiri empat pembantu rektor di ITS dan sekitar 40 anggota tim dari Molina, Mobil Surya, dan mobil 'Lowo Ireng' itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA mengungkapkan kebanggaannya terhadap hasil karya para mahasiswa ITS ini.
"Dari lima perguruan tinggi yang diamanahi mengembangkan mobil hemat energi, hanya ITS yang sudah mampu merealisasikannya dan sekarang memasuki tahapan uji coba di lapangan secara langsung yang akan dilakukan Mendikbud setelah upacara Hari Pendidikan Nasional di Jakarta," katanya.
Dalam peluncuran itu, Rektor ITS menempelkan pelat nomer untuk Mobil Listrik yang ramah lingkungan yakni EZZY ITS ver 1.0 (putih) dan poster nama pada mobil sport "Lowo Ireng" yang bermesin "Iquteche" buatan ITS. Mesin "Iquteche" yang sudah dipatenkan itu juga banyak diminati kalangan industri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014