Surabaya (Antara Jatim) - Ratusan karyawan PT Bank Tabungan Negara (BTN) dari sejumlah daerah di Jawa Timur menggelar demonstrasi menolak rencana akuisisi ke PT Bank Mandiri di Kantor Utama BTN di Jalan Pemuda Surabaya, Senin malam. "Para karyawan BTN se-Jatim bersatu menyuarakan aspirasinya dan sebagai bentuk nyata menolak rencana akuisisi," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja BTN, Satya Wijayantara, di sela-sela aksinya. Sejumlah karyawan BTN dari beberapa daerah, seperti BTN Kabupaten Jember, Gresik, Sidoarjo, Kota Surabaya, dan sekitarnya kompak meneriakkan yel-yel antiakuisisi. Selain itu, secara bergantian perwakilan dari sejumlah daerah berorasi di panggung yang sudah disiapkan di halaman belakang kantor BTN Surabaya. "Kami menolak tegas dan sampai kapan pun tetap tidak setuju akuisisi ini. Tolak akuisisisi," kata Satya sambil berteriak diikuti teriakan serentak oleh ratusan pendemo. Beberapa spanduk dan poster dengan tulisan bernada penolakan akuisisi juga dipasang di sejumlah sudut, seperti "BTN Menolak Akuisisi 100 persen", "BTN Not For Sale", dan lainnya. Sehari sebelumnya, aksi serupa telah digelar di kantor pusat, Gedung Menara BTN di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Minggu (20/4). Sekitar 1.200 karyawan dari Jabodetabek dan daerah lainnya mengikuti aksi tersebut. Satya Wijayantara menilai rencana kebijakan akuisisi tersebut merupakan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan hanya bertujuan memenuhi ambisi pribadinya. "Kami juga tidak tahu, siapa oknum-oknum ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN dan RUPS Bank Mandiri pada bulan depan akan kami blokade serta karyawan mogok nasional," katanya. Menurut dia, jika BTN dilebur dengan Mandiri dan menjadi anak perusahaan, maka visi misi pemerintah bahwa BTN menjalankan peran negara akan sirna, karena kehilangan bank yang berfokus dalam penyediaan rumah untuk rakyat. Sebelumnya, pemerintah berencana melepas kepemilikan 60,14 persen saham di BTN ke Bank Mandiri dan Kementerian BUMN telah menyetujui hal itu. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menjelaskan BTN akan menjadi anak usaha Bank Mandiri dan keduanya akan tetap menjadi entitas perusahaan yang berbeda. Menurut dia Bank Mandiri bisa menggenjot kinerja penyaluran kredit perumahan karena BTN dinilai akan memiliki kemampuan lebih besar untuk memenuhi kekurangan perumahan yang mencapai 1,5 juta unit per tahun. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014