Surabaya (Antara Jatim) - Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia (APCNGI) Wilayah Jawa Timur mengajak masyarakat Surabaya dan sekitarnya menggunakan bahan bakar gas (BBG) karena energi alternatif itu memiliki harga lebih terjangkau, aman, dan ramah lingkungan. "Upaya ini sekaligus membantu pemerintah untuk memasyarakatkan penggunaan kendaraan bermotor dengan BBG. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan 'road show' sosialisasi penggunaan CNG untuk kendaraan bermotor di Surabaya," kata Ketua APCNGI Wilayah Jawa Timur, Puspito N Buntoro pada Sosialisasi Penggunaan CNG di Surabaya, Selasa. Menurut dia, agenda sosialisasi itu diharapkan menjadi bukti kepada masyarakat Jawa Timur bahwa semua pengusaha CNG telah siap melayani masyarakat dari segala kalangan. Misalnya perusahaan, lembaga pemerintah, dan swasta untuk mengalihkan penggunaan bahan bakar kendaraannya menjadi kendaraan berBahan Bakar Gas. "Selain murah, CNG juga sangat ramah lingkungan dan sangat baik untuk kinerja mesin kendaraan bermotor," ujarnya. Hal tersebut, jelas dia, dibuktikan oleh 264 unit kendaraan pribadi dan perusahaan yang telah dikonversi menjadi "Natural Gas Vehicle/NGV". Dari jumlah itu, sebagian besar kendaraan bermotor beroperasi di Gresik, Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto. "Konversi ini juga sejalan dengan program Wali Kota Surabaya untuk menjadikan Surabaya menjadi Kota Bersih dan Hijau," ucapnya. Mengenai harga, tambah dia, BBG hanya Rp4.500 per Liter Setara Premium (LSP) tanpa subsidi serta "Research Octane Number" (RON) 120. Dari sisi operasional kendaraan, BBG juga menghasilkan pembakaran yang jauh lebih sempurna dibandingkan BBM. "Emisi gas buang kendaraan BBG hanya sepertiga dibandingkan emisi gas buang kendaraan berbahan bakar minyak bumi," ungkapnya. Pada kesempatan sama, Sekretaris APCNGI Wilayah Jawa Timur, Toto Santoso Damiri menyatakan pada akhir tahun 2013 tercatat sebanyak 1.393.471 unit kendaraan roda 4 beroperasi di Jawa Timur. "Dari besaran itu sekitar 586.185 unit ada di Surabaya," katanya. Lalu, lanjut dia, ada sebanyak 4.716 unit taksi dan 3.133 unit mobil dinas pemkot. Bahkan, mencapai sekitar 22 ribuan unit kendaraan operasional perusahaan-perusahaan swasta. "Mayoritas kendaraan bermotor itu, lanjut dia, beroperasional di sejumlah titik di Jatim. Contoh, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Tuban," tuturnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014