Pamekasan (Antara Jatim) - Sekelompok mahasiswa yang mengatas namakan diri Komunitas Mahasiswa Palengaan, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis, berunjuk rasa mengkritik pelayanan Puskesmas Palengaan yang hanya efektif selama empat hari dalam seminggu. Puluhan aktivis mahasiswa ini, mendatangi Puskesmas Palengaan dengan membawa berbagai jenis poster dan spansuk yang berisi kritikan atas kurang maksimalnya pelayanan. Menurut korlap aksi itu, Abd Rofiq, selain tidak maksimal, tenaga ahli medis di puskesmas itu kurang, dan perlu menjadi perhatian pemkab, dalam hal ini Dinas Kesehatan Pamekasan. "Sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat, puskesmas khususnya diperdesaan ini seharusnya diisi oleh tenaga yang profesional, bukan tenaga magang," kata Rofiq. Faktanya, kata dia, tenaga medis yang ada di Puskesmas Palengaan, tidak kompeten, dan pelayanannya juga tidak maksimal. Jika ada warga yang datang hendak berobat pada hari Jumat atau Sabtu, mereka harus menunda pada hari Senin. Alasannya, karena tenaga medisnya tidak ada dan sedang menjalankan tugas di tempat lain. Ada punya yang mengatakan sedang libur. "Ini kan sudah tidak bener. Seharusnya pelayanan medis itu selama 24 jam dan itu berlaku dimana-mana," kata Rofiq. Oleh karenanya, sambung dia, pihaknya meminta agar Pemkab Pamekasan memberikan perhatian lebih serius terkait kondisi Puskesmas Palengaan, sehingga bisa lebih optimal dan masyarakat tidak menjadi korban. "Masyarakat kan juga punya hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang memadai, bukan hanya empat hari dalam seminggu," katanya. Puluhan polisi dari jajaran Polsek Palengaan, diterjunkan guna mengamankan aksi mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Palengaan itu. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014