Surabaya (Antara Jatim) - Tiga orang meninggal dunia saat mengikuti meditasi sebuah perguruan tenaga dalam "Hati Semesta" di laut Pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu. "Ketiganya terseret ombak ketika meditasi yang dilakukan di gunung pasir Kenjeran. Jaraknya sekitar dua kilometer dari bibir pantai," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Polisi Aries Syahbudi kepada wartawan di RSU Haji Surabaya. Identitas korban tewas diketahui bernama Wijaya (37) asal Semolowaru Surabaya, Zaini (40) asal Tenggilis Surabaya dan Yanto (36) asal Magetan. Sedangkan, korban selamat yakni Andik (22) warga Dukuh Pakis, Cuncun Junianto (36) warga Simorejo Sari, Ridwan Cahyadi (40) warga Darmo Permai, Yudi Ekowanto (41) dan Kholifah (40). Satu lagi adalah nelayan sekaligus pemilik perahu yang mengantar, Samsul Maarif (43) warga Larangan, Bulak. "Dari semua korban selamat, Kholifah masih menjalani perawatan intensif di RSU Haji Surabaya. Sedangkan korban selamat lainnya dimintai keterangan di Mapolsek Kenjeran," kata dia. Berdasar informasi yang dihimpun dari kepolisian, kronologis kejadiannya bermula saat delapan orang dari perguruan tersebut meditasi untuk mencari ketenangan jiwa. Mereka berangkat dari kediaman Wijaya di kawasan Semolowaru sekitar pukul 08.00 WIB. Sejam kemudian mereka tiba di Ken Park Pantai Ria Surabaya dan menyewa perahu milik Samsul minta diantar ke Gunung Pasir. Lokasi tersebut memang menjadi jujugan wisatawan karena terdapat hamparan pasir di tengah laut yang saat laut pasang tetap dangkal dengan ketinggian maksimal sedada orang dewasa. Sampai di lokasi, ke-8 orang berpegangan tangan satu sama lain dan sesekali merendam kepala di bawah permukaan air laut melatih pernafasan. Semenit kemudian, Kholifah tidak kuat dan ingin mengambil nafas. "Tapi, ternyata pijakannya sudah tidak di Gunung Pasir karena terseret arus laut sehingga semua panik," kata Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Lily Djafar, ketika ditemui di Mapolsek Kenjeran, Jalan Nambangan Surabaya. Nelayan yang mengetahui kejadian tersebut ikut menolong dan mengevakuasi para korban menuju perahu untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, saat menjalani perawatan, tiga korban dinyatakan meninggal dunia karena diduga terlalu banyak kemasukan air. "Penyebab mereka meninggal belum bisa dipastikan karena menunggu hasil autopsi dari tim dokter," tutur Lily Djafar.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014