Trenggalek (Antara Jatim) - Densus 88/Antiteror memeriksa orang tua terduga teroris Galih Aji Satria (29) di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, untuk mendalami jejak aktivitas pemuda yang diidentifikasikan sebagai pengirim paket bom tujuan Singkang Wajo, Sulawesi Selatan tersebut. Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Jumat, membenarkan keberadaan tim densus antiteror di wilayahnya dan salah satu fokus penyelidikan mengarah pada orang tua terduga teroris Galih. "Dari informasi yang kami terima, memang tim densus saat ini berada di rumah orang tua Galih," katanya kepada wartawan. Ia tidak menjelaskan rinci pemeriksaan yang dilakukan Densus, namun ia mengisyaratkan bahwa kedua orang tua Galih (Sunardi dan Lilik Supiyati) diperiksa terkait temuan hasil penyisiran petugas gabungan Polres Trenggalek di rumahnya, beberapa waktu lalu. Disampaikan, beberapa temuan yang didalami densus di antaranya adalah keberadaan alumunium foil, surat dari Galih, serta jadwal latihan jihad. "Mungkin itu yang akan digali oleh tim densus. Kalau kepastiannya kami tidak tahu persis," papar Denny. Saat ini, pihaknya hanya sebatas membantu melakukan pengamanan jika dibutuhkan bantuan oleh tim densus. Polres Trenggalek akan terus melakukan deteksi dini dan antisipasi pergerakan teroris dengan cara melakukan razia di sejumlah jalan protokol yang menjadi titik rawan guna mempersempit ruang gerak mereka. Galih ditangkap Densus 88/Antiteror pada 13 Maret di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, karena diduga menjadi pelaku pengiriman paket berisi bom pipa dan bom tupperware melalui jasa ekspedisi JNE cabang Panggul tujuan Kabupaten Singkang Wajo, Sulawesi Selatan. Galih yang pernah dipenjara karena kedapatan membawa bahan peledak saat melintas di depan Mapolres Magetan pada Januari 2011 itu diduga merakit sendiri kedua jenis bom tersebut setelah mempelajari cara membuat bahan peledak dari internet. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014