Kediri (Antara Jatim) - Warga yang tinggal di kawasan wisata kaki Gunung Kelud, khususnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar selamatan di balai desa setempat. "Ini sebagai perwujudan syukur atas anugerah dan keselamatan yang diberikan Tuhan, setelah Gunung Kelud meletus," kata Suprapto, salah seorang perangkat desa di daerah itu, Kamis. Warga membawa tumpeng lengkap dengan lauk pauknya ke Balai Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar. Mereka berdoa dan makan bersama di tempat tersebut. Sesepuh desa memimpin kegiatan tersebut dan setelah membaca doa-doa, yang juga diamini warga, seluruh tumpeng kemudian "dipurak" atau dibagi untuk dibawa dan dimakan bersama. Selamatan yang dilaksanakan dengan menggelar panggung kebudayaan berupa pentas wayang mulai pukul 21.00 WIB itu, juga dihadiri sejumlah tokoh atau sesepuh desa, seperti Mbah Jaman, Suparlan, Sinto, Paidi, dan Jais. Gunung Kelud yang berada pada ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl), mengalami erupsi pada Kamis 13/2) malam dan melanda wilayah sekitarnya yang meliputi Kabupaten Kediri, Blitar, serta Malang. Aktivitas letusan itu dinilai cukup besar, dengan ketinggian lontaran material vulkanik mencapai 17 kilometer, membumbung di atas kawah. Akibat erupsi itu, ribuan rumah rusak dan ribuan hektare budi daya pertanian juga gagal panen. Sejak erupsi 13 Februari lalu, kondisi gunung yang berada di perbatasan tiga kabupaten tersebut kembali seperti semula, terdapat danau kawah. Hal itu terlihat dari pantauan kamera pengintai atau CCTV yang dipasang di sekitar gunung. Sampai saat ini, kegempaan masih terjadi, dan belum ada rencana untuk menurunkan status gunung itu menjadi aktif normal. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014