Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 44 kapal mini dengan "remote control" beradu ketangkasan dan kecepatan dalam "National Ship Design and Race Competition" (Nasdarc) untuk memeriahkan "Semarak Mahasiswa Perkapalan (Sampan) 8" di kolam Grha Sepuluh Nopember ITS Surabaya, Jumat. "Tapi, 44 kapal atau 44 tim itu untuk kategori mahasiswa yang memang berlaga pada hari pertama (21/3), lalu ada kategori pelajar yang diikuti 42 kapal atau 42 tim yang berlaga pada hari kedua (22/3), jadi seluruhnya ada 86 tim yang berlaga pada 21-22 Maret," kata anggota tim konsep 'Nasdarc' Bagus Pratama. Menurut dia, kompetisi tahun ini mengusung tema "Luxury Boat" dengan konsep kapal pesiar mini, sedangkan tahun sebelumnya dengan tema bebas, namun peserta untuk kategori mahasiswa berasal dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Indonesia Timur, sedangkan peserta untuk kategori siswa hanya berasal dari Jawa Timur. "Kali ini ada tema dalam lomba untuk menyamakan frekuensi antarpeserta. Bedanya, kategori mahasiswa ada tiga anggota dalam satu tim, sedangkan kategori siswa ada lima anggota dalam satu tim. Selain itu, kategori siswa diberi batasan standar sesuai dengan tingkat kemampuan yang berbeda dengan mahasiswa," katanya. Untuk penilaian dalam lomba itu, kata mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan FTK-ITS itu, ada dua jenis penilaian yakni desain kapal dan "race". Untuk desain dinilai dari estetika dan kesesuaian kapal dengan tema atau kapal sungguhan, sedangkan untuk kategori "race" dinilai dari ketangkasan driver (pengemudi dengan RC) dalam berpacu dengan waktu melewati rintangan. "Ada tiga jenis rintangan yang harus dilalui peserta yaitu manuver, zigzag dan ketepatan posisi. Sistem penalti dengan tidak mendapatkan poin diberlakukan untuk kapal yang menyentuh rintangan. Peserta yang berhasil melewati seluruh rintangan akan mendapatkan nilai maksimal 300," ujarnya, didampingi ketua panitia, Mikael Anggoro. Ia mengatakan kompetisi "kapal remote" itu merupakan salah satu dari serangkaian "Sampan 8" yakni lomba karya tulis, talkshow, lomba kapal layar yang melibatkan nelayan, dan "kapal remote" yang melibatkan mahasiswa-pelajar. "Tujuan Sampan 8 adalah menunjukkan bahwa maritim merupakan warisan dari budaya kita, karena negara kita merupakan negara maritim dengan potensi maritim yang sangat besar, meski orientasi selama ini masih darat, bukan maritim (laut)," katanya. Secara terpisah, salah seorang peserta, Budi Eka, peserta asal Institut Teknologi Nusantara (ITN) Malang mengatakan perlombaan ini merupakan hal yang bagus untuk mencari pengalaman, karena lomba sangat bergantung pada kesiapan mental dan latihan. "Evaluasi setiap latihan sangat penting sebelum mengikuti lomba ini," ujar anggota Uber Alles dari 'Roboboat Team' ITN Malang itu. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014