Oleh Azis Kurmala Jakarta (Antara) - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia Andrinof A Chaniago mengatakan kepergian Joko Widodo ke Blitar pada saat jam kerja tidak perlu dipermasalahkan karena setiap hari Gubernur DKI Jakarta itu bekerja "overtime". "Kalau saya nonton di televisi itu dia khan tidak pergi seperti orang cuti, dia masuk kantor paginya habis itu keluar kantor hanya setengah hari, habis itu dia mungkin naik pesawat khusus sehingga sorenya bisa kembali lagi ke Jakarta," kata Andrinof A Chaniago saat dihubungi di Jakarta, Jumat. Menurut dia, kalau kepergian Jokowi itu seharian dan tidak masuk kantor lalu keesokan harinya baru masuk lagi itu baru dikritisi. "Yang penting khan dia juga dalam perjalanan tetap mengendalikan pemerintahan, jadi bukan pergi sehari penuh lalu nginap kemudian besoknya pulang khan bukan begitu," kata dia. Jadi, lanjutnya, kalau ada kalangan yang mempermasalahkan kepergian Jokowi ke Blitar itu menjadi tidak adil karena selama ini mantan Wali Kota Solo itu bekerja melebihi jam kerja normal. "Kalau kita lihat dengan jernih Jokowi sudah tiap hari bekerja overtime, yah memang seorang pejabat itu dia siaga selama 24 jam. Udah berapa tabungan yang dia buat kalau gitu, dia bisa bekerja 22 hingga 18 jam per hari , nah sekarang hanya soal sepele itu terlalu berlebihan kalau itu dibesar-besarkan," kata dia. Menurut dia, dibesar-besarkan atau dipermasalahkannya hal tersebut itu sudah masuk dalam ranah politik. "Karena selama ini giliran Jokowi kerja overtime dari subuh hingga sampai tengah malam jam 12 mengurus masyarakat, nah itu yang menyorot itu kok tidak jarang mengapresiasi, tiba-tiba ada hal kecil dibesar-besarkan. Jadi ini adalah politik," kata dia. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014