Surabaya (Antara Jatim) - Perguruan tinggi (PT) dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur siap mengawasi 1,7 juta pelajar se-Jawa Timur yang menjadi peserta Ujian Nasional (UN) 2014. "Saya kira tepat kalau perguruan tinggi mengawasi UN untuk SMA, karena hasilnya nanti dipakai SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri)," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun di sela-sela 'Sosialisasi Kebijakan UN 2014' di Kantor Dinas Pendidikan Jatim, Rabu. Dalam sosialisasi yang disampaikan oleh anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Dr Zaki Baridwan itu, sejumlah peserta sempat mempertanyakan pengawasan UN untuk SMA yang diserahkan kepada perguruan tinggi. Dari 10 perbedaan kebijakan UN 2013 dengan 2014 tercatat pengawasan UN mengalami perubahan dari pengawasan UN yang semula dilakukan BSNP dilimpahkan ke perguruan tinggi untuk pengawasan UN SMA dan dilimpahkan ke LPMP untuk pengawasan UN SMP. Sebagian peserta menyoroti pengawasan UN untuk SMA yang sepenuhnya dilakukan oleh kalangan perguruan tinggi. "Apa perguruan tinggi juga tidak memihak SMA tertentu," ujar seorang peserta sosialisasi dari wilayah Tulungagung. Menurut Harun, dinas pendidikan pada kabupaten/kota se-Jatim sudah siap melaksanakan UN 2014 mulai dari aspek penyelenggaraan, distribusi soal, pengawasan, hingga evaluasi. "Kami sangat siap, apalagi anggaran pusat untuk UN di Jatim sebesar Rp36 miliar barusan (12/3) turun," katanya. Bahkan, dirinya selaku koordinator UN 2014 untuk Regional 6 (Jatim dan Kalimantan) juga sudah siap. "Soal UN akan dikirim ke seluruh kabupaten/kota di Kalimantan pada 20 Maret mendatang, sedangkan pengiriman soal UN untuk kabupaten/kota di Jatim akan dimulai 1 April," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014