Batu, (Antara Jatim) - Dua korban tewas dalam kecelakaan olahraga wisata rafting atau arung jeram di aliran Kali Brantas di wilayah Kota Batu, Jawa Timur, kembali ditemukan, setelah sebelumnya dilaporkan hilang akibat derasnya arus sungai di wilayah setempat. Salah satu petugas pencarian korban, Anggara, Sabtu mengatakan, dua korban tewas yang ditemukan itu diduga bernama Ilham dan Kiki, sebab saat ditemukan, tim di lapangan belum sempat melakukan identifikasi. "Kita hanya menduga saja kedua korban itu berdasarkan baju yang dipakai, dan kita cocokkan dengan foto saat mereka belum berangkat rafting," kata Anggara ketika ditemui di pos evakuasi Pendem, Kota Batu. Ia mengatakan kedua korban tewas tersebut ditemukan di tempat yang berbeda, seperti Kiki yang ditemukan di wilayah aliran Depok, sedangkan Ilham ditemukan tim evakuasi di wilayah aliran Sengguruh. Sementara itu, hingga kini tim masih melakukan pencarian terhadap satu korban lagi bernama Lia dengan menyisir aliran Sungai Brantas yang cukup deras, serta melakukan pantauan di sejumlah pos aliran sungai seperti di Pos Pendem dan Sengguruh. "Pos evakuasi terakhir kami ada di Sengguruh, dimana korban Ilham ditemukan, sebab sangat sulit dilakukan setelah Sengguruh, karena alirannya langsung ke Kota Surabaya," katanya. Sebelumnya diberitakan, seorang tewas dan tiga korban hilang dalam kecelakaan olahraga wisata rafting atau arung jeram di aliran Kali Brantas, Kota Batu Jumat (28/2) petang. Satu korban tewas ditemukan warga di sekitar jembatan Desa Pendem atas nama Nurul Komar (23), warga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Sasmito mengatakan, pencarian tiga korban hilang sebelumnya dihentikan pada Jumat petang pukul 22.30 WIB, dan kembali dilakukan mulai tadi pagi pukul 06.00 WIB. Sasmito mengatakan, kejadian berawal ketika 18 peserta mengikuti kegiatan rafting dengan memberangkatkan lima perahu dari Desa Torongrejo, Kecamatan Beji, Kota Batu. Rute rafting itu rencananya berakhir di Desa Areng Areng atau berjarak sekitar 10 Km dari lokasi awal berangkat, Desa Torongrejo. Namun, saat mendekati "rest area" atau lokasi peristirahatan, satu perahu dilaporkan terguling dan terseret arus, karena ketika itu arus sungai sedang deras akibat hujan. Dalam satu perahu yang terguling ada lima peserta, dan satu ditemukan meninggal, satu lainnya berhasil menyelamatkan diri atas nama Rani Efendi yang mengalami luka lecet di tangan, kaki, pipi dan dagu, serta masih diberikan perawatan penurun suhu tubuh dan luka lecet.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014