Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Jawa Timur menyelamatkan sejumlah aset di beberapa kabupaten/kota di provinsi ini karena khawatir beras yang disimpan di gudang terkena abu vulkanik Gunung Kelud. "Penyelamatan aset itu kami lakukan dengan menutupi beras yang disimpan di gudang memakai plastik," kata Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Rusdianto, dihubungi di Surabaya, Senin. Ia optimistis, banyaknya abu vulkanik Gunung Kelud yang muncul dari erupsi gunung dengan ketinggian 1.731 di atas permukaan laut (dpl) dapat masuk ke dalam beras. Selain itu, diprediksi mampu merusak komoditas tersebut. "Kami harap beras yang disimpan di sejumlah gudang dalam kondisi baik seperti sedia kala," ujarnya. Terkait letak gudang Bulog, kata dia, sampai sekarang penyimpangan berasnya di Jatim berada di wilayah Blitar, Kediri, Ponorogo, dan Tulungagung. Di sisi lain, pada saat ini Bulog juga terus melakukan pemantauan komoditas di pasar. "Salah satunya apakah bencana letusan Gunung Kelud berdampak pada pasar perdagangan di Jatim," katanya. Ia mencontohkan, jika terjadinya lonjakan harga beras karena dipicu kemacetan penyaluran komoditas tersebut dari satu daerah ke daerah lainnya. "Khusus daerah di luar bencana Gunung Kelud, kami juga selalu berupaya untuk mengoptimalkan distribusi beras miskin (raskin) kepada rumah tangga sasaran (RTS)," katanya. Mengenai persediaan beras di Jatim, lanjut dia, sampai sekarang masih aman. Kalau sampai akhir tahun 2013, total stok mencapai 592.833 ton dan volume itu cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di provinsi ini. Apalagi, rata-rata total penyaluran per bulan berkisar antara 42 ribu ton. "Sementara itu, hingga kini pengadaan beras juga terus berlangsungsehingga sebagian stok yang tersisa kami distribusikan ke provinsi lain terutama ke Indonesia Timur," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014