Kediri (Antara Jatim) - Tim satuan pelaksana penanggulangan bencana dan pengungsi (PBP) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mulai mendirikan tenda guna mengantisipasi terjadinya bencana letusan Gunung Kelud (1.730 mdpl). Ketua Satlak PBP Kabupaten Kediri Letkol Infanteri Heriyadi, Selasa mengatakan ada 156 tenda yang dibutuhkan menghadapi bencana letusan gunung tersebut. "Untuk tenda panitia dan dapur umum butuh 156, tapi ada beberapa yang menyampaikan tidak butuh tenda," katanya ditemui setelah rapat koordinasi penanganan bencana letusan Gunung Kelud di convention hall simpang lima gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Ia mengatakan, saat ini akan berusaha memenuhi tenda sejumlah kebutuhan, walaupun ada yang tidak memerlukan. Hal itu sebagai persiapan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Pihaknya juga menyebut, saat ini sudah mulai didirikan tenda-tenda tersebut dengan lokasi yang sudah ditetapkan, yaitu di titik-titik pengungsian. Ada 78 titik yang digunakan sebagai lokasi pengungsian yang tersebar di empat kecamatan yaitu Kecamatan Wates, Puncu, Kepung, dan Plosoklaten. Terdapat jumlah pengungsi sekitar 59 ribu yang harus dievakuasi jika gunung yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri itu meletus. Untuk keperluan fasilitas MCK, ia mengatakan saat ini sedang dipersiapkan juga. Nantinya, MCK itu dibangun oleh tim yang ditempatkan di seluruh lokasi pengungsian. PVMBG telah memutuskan kenaikan status Gunung Kelud dari semula waspada menjadi siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, terhitung sejak Senin (10/2) pukul 16.00 WIB. Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014