Pacitan (Antara Jatim) - Tiga bongkah batu besar menghantam dua rumah milik kakak-beradik di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, sehingga sebagian bangunan hancur dan meninggalkan lubang menganga di tembok dan atap rumah.
Informasi yang diperoleh koresponden Antara di Pacitan, Rabu, insiden longsoran batu besar yang terjadi pada Selasa (4/2) dini hari itu membuat penghuni rumah trauma dan memilih mengungsi ke tempat aman.
"Kami takut guguran batu kembali terjadi," kata Misriatun, salah seorang pemilik rumah.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerusakan yang ditimbulkan cukup parah. Selain ruang dapur rumah Misriatun rusak parah, luncuran batu besar juga membuat ruang tamu dan teras rumah Sakiyem hancur berantakan.
Hantaman tiga batu besar secara berurutan itu membuat rumah kedua bersaudara itu rusak parah.
Cerita Misriatun, sebelum batu-batu itu jatuh menimpa rumahnya, ia sempat terbangun karena mendengar suara bergemuruh dari arah tebing yang ada di belakang dan samping rumahnya.
Ia lalu bergegas lari keluar sembari berteriak minta tolong. Namun, baru sesaat keluar rumah, luncuran batu besar dari arah ketinggian tebing menghantam dapur rumahnya.
Belum hilang rasa terkejutnya, dua batu besar lainnya menyusul jatuh berdentum menerjang ruang tamu rumah milik Sakiyem, kakaknya. Mendengar teriakan minta tolong dari pemilik rumah, warga lain kemudian berdatangan.
Selain membawa pemilik rumah menjauh, sebagian warga juga berupaya melakukan evakuasi perabot rumah yang masih utuh. Tidak itu saja, warga juga menyingkirkan puing-puing dapur milik Misriatun.
Keesokan hari puluhan warga kemudian bergotong royong menyingkirkan batu besar yang berada di dalam rumah Sukiyem. Namun, upaya itu menemui kesulitan karena ukuran batu terlalu besar, sementara peralatan yang digunakan hanya palu dan linggis.
Menurut warga sekitar, ketiga batu yang jatuh tersebut berasal dari atas bukit yang tak jauh dari permukiman. Terlebih warga juga menemukan bekas-bekas lintasan yang dilalui batu-batu itu.
"Mungkin karena batunya lapuk atau tanahnya menjadi gembur karena hujan, sehingga batunya jatuh," ujar Misman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014