Tame (Antara/AFP) - Militer Kolombia menyatakan, Senin, ofensif terhadap pemberontak FARC pada akhir pekan menewaskan 14 anggota kelompok tersebut. Serangan darat dan udara itu ditujukan pada sebuah kamp FARC di dekat Tame di daerah pedesaan tidak jauh dari perbatasan dengan Venezuela, kata militer dalam sebuah pernyataan. Selama operasi itu, sebuah helikopter terkena tembakan gerilyawan namun tidak jatuh, kata pernyataan itu. Selain ke 14 korban tewas FARC, yang mayatnya ditemukan setelah pertempuran, satu pemberontak cedera dan satu lagi menyerah, tambah pernyataan itu. Bentrokan itu terjadi sehari setelah Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengungkapkan keyakinan bahwa pemerintahnya bisa mencapai sebuah perjanjian perdamaian dengan pemberontak FARC tahun ini. "Saya yakin jika kedua pihak terus memiliki kemauan, maka kami akan mencapai perdamaian -- sebuah perdamaian yang akan mengubah negara ini," kata Santos dalam wawancara radio yang disiarkan Jumat. Pemimpin Kolombia itu menambahkan, ia optimis perundingan dengan FARC mungkin malah bisa terselesaikan sebelum pemilihan presiden pada Mei mendatang. Santos, seorang konservatif, mencalonkan diri lagi untuk mandat empat tahun kedua pada 2014-2018. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014