Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr Marsetio mendorong prajurit TNI AL di strata bintara dan perwira untuk melanjutkan pendidikan formal di perguruan tinggi agar memiliki bekal keilmuan guna memenuhi kebutuhan organisasi. Saat memberikan amanat pada wisuda Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di Kobangdikal, Surabaya, Senin, KSAL mengatakan upaya TNI AL meningkatkan profesionalisme tidak hanya dengan membangun sistem yang bagus, tetapi juga melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (prajurit) sebagai pengawak organisasi dan alutsista. "Ke depan, perwira-perwira TNI AL yang mau maju adalah mereka yang membekali diri dengan bidang keilmuan. Oleh karena itu, TNI AL mendorong para perwira untuk terus belajar dan melanjutkan pendidikan dari jenjang S1 hingga S3 atau doktor," katanya di depan 92 wisudawan STTAL. Untuk meningkatkan kualitas personel tersebut, lanjut Marsetio, TNI AL telah mengalokasikan anggaran pendidikan kedinasan bagi prajurit dan tahun 2014 kuotanya ditambah. "Kuota program doktor tahun ini sebanyak 30 orang, naik dari 2013 hanya 20 orang. Begitu juga untuk program pascasarjana kuotanya dinaikkan menjadi 60 orang dari sebelumnya 40 orang, sedangkan kuota pendidikan sarjana S1 sebanyak 70 orang," ujarnya. Selain itu, TNI AL juga mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk 100 orang prajurit perwiranya melanjutkan program pendidikan ke perguruan tinggi di luar negeri. "Tapi, dari alokasi program belajar ke luar negeri yang diberikan Kemdikbud, hingga kini baru terisi sebanyak 12 orang perwira. Memang syarat belajar ke luar negeri cukup berat, terutama TOEFL (penguasaan bahasa Inggris) minimal harus 500, tapi saya yakin personel TNI AL mampu asalkan sungguh-sungguh mau belajar," tambah KSAL. Pada kesempatan itu, Marsetio juga meminta seluruh komandan satuan dan kepala satuan kerja di lingkungan TNI AL untuk melakukan sosialisasi dan menjaring personel, termasuk dari unsur Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) dan PNS, guna mengikuti pendidikan di STTAL. Pernyataan Laksamana Marsetio itu didasari masih minimnya prajurit Kowal serta tidak adanya PNS di lingkungan TNI AL yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi berbasis iptek tersebut. Dari 92 wisudawan STTAL yang terdiri dari 57 orang program sarjana angkatan ke-32 dan 35 orang program diploma tiga angkatan ke-6, hanya terdapat satu prajurit Kowal yang ikut diwisuda dari program D-3, yakni Sersan Mayor Rina Dimiyanti. "Ke depan, kalau bisa prajurit Kowal yang sekolah di STTAL bisa lebih banyak, begitu juga PNS di lingkungan TNI AL perlu diberi kesempatan belajar asalkan memenuhi persyaratan dan kemampuan," katanya. Sebelum memimpin wisuda, Laksamana Marsetio melakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan gedung perkuliahan lantai tiga untuk program pascasarjana STTAL jurusan Analisa Sistem dan Riset Operasi (ASRO) di komplek perguruan tinggi tersebut. "Pembangunan fasilitas bagi program pascasarjana ini seiring dengan terbitnya surat izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud pada tahun lalu, sehingga kebutuhan akan fasilitas pendukung bagi S2 STTAL sangat mendesak," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014