Surabaya (Antara Jatim) - Model dan artis Arzetti Bilbina menilai perempuan berhijab itu juga bisa cantik, asalkan perempuan berhijab itu menjaga kulit wajah dan mengikuti trend yang modis.
"Kalau kita berhijab, maka pusat perhatian akan mengarah pada wajah, karena itu perempuan berhijab harus menjaga kulit wajah dan mengenakan pakaian yang mengikuti trend," katanya di Surabaya, Jumat.
Ketika berbicara dalam "talkshow" bertema "Kesehatan Reproduksi Remaja" dalam rangka pameran pendidikan yang diadakan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU "Khadijah" Surabaya, ia mengatakan wudhu itu bisa menjaga kulit.
"Kalau rajin wudhu, insya-Allah kulit wajah kita juga akan terjaga. Itu yang alami, tapi bisa juga ditambahi dengan menggunakan pembersih dan krem malam," katanya di hadapan ratusan pelajar.
Namun, cantik secara penampilan itu tidak cukup, karena cantik itu harus luar dan dalam. "Kalau cantik dari dalam itu bisa dilakukan dengan dua cara yakni kesehatan tubuh dan rajin shalat," katanya.
Menurut artis yang kini menjadi caleg DPR RI dari PKB (dapil Jatim I/Surabaya-Sidoarjo) itu, tubuh yang sehat pun bukan sekadar asupan gizi, melainkan harus menghindari alkohol dan kehidupan malam.
"Jadi, kalian bisa cantik seperti model atau artis, tapi 'kakak' (Arzetti) bisa membuktikan bahwa model atau artis itu tidak harus melepas hijab, dekat dengan alhokol dan kehidupan malam," katanya.
Senada dengan itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Jatim, dr Dian Islamy, menegaskan bahwa remaja yang sehat itu memenuhi tiga kesehatan yakni fisik, mental, dan sosial.
"Sehat secara fisik itu menjaga kesehatan organ tubuh, karena itu remaja harus tahu dampak dari tindakannya, misalnya remaja yang melakukan seks bebas, maka dia harus tahu penyakit yang mengancam," katanya.
Penyakit yang mengancam akibat seks bebas antara lain HIV, infeksi akibat keguguran yang dapat mengancam vertilitas (kemandulan), kematian akibat kehamilan, kanker serviks, dan sebagainya.
"Sehat secara mental dan sosial juga penting, sebab remaja yang menjadi calon ibu atau bapak itu memang harus dewasa dan cukup secara finansial, sehingga mereka akan melahirkan generasi muda yang berkualitas," katanya.
Dalam kesempatan itu, agamawan dari Pesantren Salafiyah, Asembagus, Situbondo, KH Imam Nakhoi, menyebut Al Quran hanya meminta dua hal kepada kaum laki-laki yakni menjaga pandangan dan kemaluan.
"Tapi, Al Quran meminta banyak hal kepada kaum perempuan, misalnya menjaga perhiasan, menjaga aurat (pakaian), menjaga tubuh, dan sebagainya, bahkan Al Quran mengupas haid sangat detail," katanya.
Menurut dosen STAI Al-Ibrahimy di kompleks pesantren itu, hal itu menunjukkan perempuan itu lebih indah daripada laki-laki dan karena keindahannya itu, maka perempuan perlu perlindungan.
"Bahkan, Al Quran menyebut fungsi perempuan sebagai ladang dan pakaian. Ladang itu bukan seperti bunga yang hanya diisap, lalu ditinggal pergi, tapi ladang itu harus dirawat, sedangkan pakaian itu merupakan pelindung," katanya.
Tidak hanya itu, harga ladang itu dari tahun ke tahun akan semakin mahal. "Jadi, perempuan yang sudah tua itu lebih mahal dari perempuan yang masih muda, sehingga lebih patut dihargai," katanya.
Sementara itu, makna dari "pakaian" adalah pelindung bagi keluarga atau anak dan suami. "Al Quran menyebut perempuan itu pakaian bagi laki-laki dan laki-laki itu pakaian bagi perempuan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014