Surabaya (Antara Jatim) - Komunitas Budaya Arek Surabaya menggelar aksi keprihatinan atas fenomena kematian satwa yang terus terjadi di Kebun Binatang Surabaya dengan cara membawa beberapa kucing di gedung DPRD Kota Surabaya, Senin. Ketua Komunitas Budaya Arek Surabaya, Taufik Monyong mengatakan pihaknya mendesak DPRD Surabaya untuk segera mengambil sikap terkait kematian satwa di KBS, khususnya kematian seekor singa Afrika yang dinilai tidak wajar beberapa hari lalu. "Kita sangat prihatin dengan apa yang terjadi di KBS. Kita ingin DPRD Surabaya sebagai kontrol pemerintah mengambil tindakan," ujarnya. Tidak hanya itu, Komunitas Budaya Arek Surabaya mendesak Pemerintah Kota Surabaya untuk membuat laporan tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada warga Surabaya tentang kematian satwa yang terus terjadi terutama kematian singa yang tidak lazim. "Kita menuntut Pemkot Surabaya bertanggung jawab kepada warga Surabaya dengan membuat laporan tertulis terkait kematian satwa, serta mengganti satwa-satwa yang mati," katanya. Ia mengatakan jika pemkot tidak melaksanakan hal tersebut, maka selayaknya KBS dikelola oleh lembaga yang profesional dan bertanggung jawab. "DPRD juga harus melakukan evaluasi kinerja pengelolaan tersebut dan melaporkannya kepada masyarakat," katanya. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta Polrestabes Surabaya segera melakukan penuntasan penyelidikan atas kematian singa tanpa adanya interfensi dari pihak manapun. Sebagai simbol keprihatinan atas kematian satwa tersebut, Komunitas Budaya Arek Surabaya menggelar aksi yakni melepaskan kucing dari kandang. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014