Surabaya (Antara Jatim) - Pemerhati satwa Singky Soewadji menyatakan berdasarkan hasil investigasinya bahwa kematian singa di Kebun Binatang Surabaya pada Selasa (7/1) akibat kecelakaan, bukan pembunuhan. "Hasil investigasi saya hari ini di KBS, dengan melihat dan mempelajari TKP serta mencermati lingkungan dan hasil outopsi, maka kesimpulan saya singa yang bernama Michael usia 2,5 tahun adalah akibat kecelakaan," katanya melalui pesan black berry, Kamis. Menurut dia, pihaknya telah mengirim hasil investigasi tersebut ke Ketua Komisi Ethic & Welfare WAZA (World Aquaria & Zoo Association), Jansen Manansang, dan President SEAZA (South East Asian Zoos & Aquaria Association), Lam. Ia memperkirakan secara kronologis, singa saat itu dalam kondisi hiper-aktif karena di depan kandangnya ada kandang Harimau Putih betina sedang dalam masa birahi. "Tanpa disadari gerakan singa yang di luar kebiasaan ini menarik tali baja untuk pembuka pintu kandang yang seharusnya dibuat pada posisi di luar kandang," katanya. Akhirnya, baja yang tertarik oleh singa pada saat kejadian membuat leher singa tersangkut saat melakukan gerakan yang sama dan berakibat fatal sehingga terjerat dan mati. Singky mengatakan kejadian ini langka dan belum tentu terulang dalam 1.000 kasus yang sama dan juga merupakan kecelakaan. "Saya tidak menemukan cara seseorang bisa dengan sengaja membunuh singa tersebut," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014