Kediri (Antara Jatim) - Data Dinas Kesehatan menyebut temuan kasus "Human Immunodeficiency Virus Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kota Kediri, Jawa Timur, 2003 sampai 2013 ini mencapai 370 kasus.
"Pada 2013 saja kami temukan ada 128 kasus. Ini masih di permukaan," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kediri Anita Sulistyorini di Kediri, Senin.
Data kasus yang terkena HIV/AIDS di Kota Kediri didominasi pria, sampai 54 persen, sementara sisanya perempuan. Mereka dari beragam latar belakang dan profesi di antaranya sopir, pekerja seks komersial (PSK), buruh kasar. Bahkan, terdapat juga mahasiswa ataupun ibu rumah tangga.
"Mereka juga mayoritas berusia produktif. Untuk itu, kami terus lakukan peningkatan pelayanan, untuk menekan penularan," ucapnya.
Ia mengatakan, dinas terus berusaha untuk menemukan temuan kasus tersebut, khususnya bisa ditemukan secara dini. Dengan itu, potensi untuk menyelamatkan nyawa mereka lebih besar.
Penyakit yang didata sejak 2003 itu memang belum ditemukan obatnya, tapi dengan temuan lebih dini, mereka bisa menjaga tubuhnya agar lebih sehat. Dengan itu, tubuh mereka tidak mudah terkena serangan penyakit.
Anita mengatakan, saat ini ada sekitar 10 unit layanan HIV/AIDS yang ada di Kediri, di antaranya di RSUD Gambiran, Puskesmas Campurejo, Pesantren, dan sejumlah puskesmas lainnya di daerah ini.
Mereka bisa melakukan pemeriksaan penyakit infeksi menular seksual (IMS) di lokasi rumah sakit ataupun puskesmas yang telah ditunjuk.
Pihaknya juga mengakui terdapat sejumlah kendala dalam proses untuk menekan penularan penyebaran HIV/AIDS di antaranya masih belum terjangkaunya populasi kunci, serta kegiatan "provider-initiated testing and counselling" (PITC) juga belum maksimal.
Ia berharap, ke depan dapat lebih melakukan program kerjasama yang berkesinambungan demi menekan penyebaran virus yang menggerogoti tubuh tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013