Washington (Antara/Xinhua-OANA) - Presiden AS Barack Obama, Jumat (20/12), mengatakan ada kemungkinan mengenai penyelesaian bagi masalah nuklir Iran, yang telah menjadi tantangan bagi keamanan nasional AS selama satu dasawarsa. Dengan kesepakatan sementara dicapai antara negara besar dunia dan Iran dan Iran pada November, "kita mencapai penghentian pertama dan dalam beberapa kasus pengunduran kemampuan nuklir Iran. Untuk pertama kali kita telah menyaksikan itu dalam waktu hampir satu dasawarsa," kata Obama dalam taklimat akhir tahun. Obama mendesak anggota parlemen agar tidak menjatuhkan sanksi atas Iran sekarang, tapi mengatakan ia "tidak terkejut" mengenai pembicaraan semacam itu di Kongres sebab "politik untuk berusaha kelihatan keras terhadap Iran seringkali baik ketika anda mencalonkan diri atau jika anda memangku jabatan". Sebanyak 26 Senator mengajukan rancangan ketentuan pada Kamis (19/12) untuk menjatuhkan sanksi tambahan atas Iran jika Teheran gagal mematuji kesepakatan sementara pada November. Tidak jelas apakah atau kapan ranganan itu akan diserahkan untuk pemungutan suara oleh para Senator, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Gedung Putih memandang tindakan tersebut "tidak perlu" dan mengancam akan memveto rancangan itu kalau diberlakukan. "Kami kira itu takkan diberlakukan. Seandainya itu diberlakukan, Presiden akan memvetonya," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney dalam satu taklimat pada Kamis. Obama mengatakan sangat penting bagi AS untuk menguji kemungkinan bahwa program nuklir Iran takkan dijadikan senjata, sebab pilihannya adalah potensi konflik dengan "segala jenis konsekuensi yang tak diiingini". Ia kembali menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran secara diplomatik, yang ia katakan juga adalah pilihan Kongres dan rakyat Amerika. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013