Surabaya (Antara Jatim) - Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Surabaya dan Forum Masyarakat Cinta Damai (Formacida) menggelar saresehan bertema "Resolusi 2014 dari Pemuda Untuk Bangsa" dalam rangkaian peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober. Ketua Dewan Pembina MKGR Surabaya Adies Kadir, Rabu, mengatakan, pemuda jangan hanya dijadikan simbol semangat, namun sosok pemuda harus berani tampil ke permukaan dengan ide-ide segar dan idealis yang masih terjaga. "Semangat pemuda terbukti turut andil dalam berdirinya NKRI dan itu yang menjadi landasan Ormas MKGR Surabaya dan Formacida terus mengajak pemuda meneladani jiwa Nasionalisme," kata Ketua Dewan Pembina MKGR Surabaya Adies Kadir di acara Sarasehan Kebangsaan bertajuk "Resolusi 2014 dari Pemuda Untuk Bangsa" di Surabaya, Rabu. Sementara itu, Ketua MKGR Surabaya, Arif Fathoni menambahkan pemuda tidak saja dituntut memiliki jiwa Nasionalisme, tetapi juga harus berani tampil memikirkan masa depan bangsa dan negara. "Sudah saatnya pemuda tampil, turut andil dalam memikirkan masa depan bangsa. Semoga diskusi ini membawa output yang solutif dan menghasilkan ide segar untuk Indonesia kedepan," ujar Fathoni. Dalam sarasehan itu sejumlah nama tampil menjadi narasumber di antaranya Ketua Balitbang DPP Partai Golkar yang juga Deputi Sekjen DPP Ormas MKGR Indra Jaya Piliang dan Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional, Revi Wahyuni. Sementara itu, Indra Jaya Piliang mengingatkan agar pemuda tetap menjaga idealis meskipun telah masuk dalam ranah politik. Indra juga mengkritisi langkah kelompok pemuda yang kerapkali mendekati pemimpin dan menyodorkan proposal demi keuntungan finansial.? "Sebagai pemuda, kita harus tampil gagah dan idealis hindarilah budaya-budaya proposal. Pemuda harus kritis dan mengkritisi pemimpin. Kita harus tampil sebagai kontrol pemerintah," katanya (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013