Washington (Antara/AFP) - Dana Moneter Internasional pada Kamis mengumumkan pihaknya telah memanfaatkan keuntungan tak terduga (windfall profit) emas dari negara-negara anggota untuk mendanai pinjaman kepada negara-negara termiskin di dunia dalam beberapa tahun mendatang. "Kami baru saja mencapai ambang yang cukup untuk persetujuan dari para anggota kami untuk mentransfer keuntungan emas yang ada guna memenuhi kebutuhan pembiayaan negara-negara berpenghasilan rendah kami," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. Menyebutnya "kabar baik minggu ini," Lagarde, berbicara pada konferensi pers ketika pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia mulai berlangsung di Washington, mencatat pihaknya memiliki tujuan jangka panjang beberapa tahun untuk menempatkan "Poverty Reduction and Growth Trust" (PRGT) IMF secara berkelanjutan. IMF mengatakan bahwa 151 dari 188 negara anggotanya telah menjanjikan lebih dari 90 persen dari sekitar 2,7 miliar dolar AS keuntungan tak terduga yang tersisa dari penjualan emas untuk PRGT. IMF telah berusaha untuk menggunakan sumber daya anggota terkait dengan penjualan emas untuk mendanai sebagian PRGT, yang menawarkan pinjaman dalam kondisi fleksibel -- saat ini pada tingkat bunga nol -- untuk negara-negara berpenghasilan rendah. PRGT sekarang memiliki dana untuk mendukung lebih dari 3,4 miliar dolar AS konsesi pinjaman, yang memungkinkan untuk meminjamkan hampir dua miliar dolar AS per tahun, sejalan dengan perkiraan IMF untuk permintaan dari negara-negara miskin. "Kami sekarang telah mengamankan sumber daya kritis untuk memberikan tingkat bantuan keuangan yang memadai kepada negara-negara termiskin pada tahun-tahun mendatang," kata Lagarde dalam sebuah pernyataan. "Itu begitu banyak negara, pada tingkat perkembangan yang berbeda dan dari semua wilayah dunia, telah mendukung proses ini menunjukkan komitmen kuat dan universal anggota-anggota kami untuk membantu negara-negara termiskin di dunia." IMF menjual 403,3 metrik ton emas pada 2009-2010 sebagai bagian dari rencana untuk menjamin pendanaan jangka panjang dari operasi IMF sehari-hari melalui penciptaan dana abadi, dengan menggunakan keuntungan yang diharapkan sekitar 6,8 miliar dolar AS. Tetapi dengan harga emas dunia yang tinggi pada saat itu, karena ekonomi global sedang berupaya untuk pulih dari krisis keuangan global 2008, penjualan yang diperoleh lebih besar dari perkiraan IMF, menghasilkan keuntungan tak terduga sebesar 3,8 miliar dolar AS. "Kami memuji IMF untuk menggunakan keuntungan tak terduga penjualan emas untuk pembiayaan negara-negara miskin," kata Eric LeCompte, direktur eksekutif Jubilee USA Network, sebuah organisasi anti kemiskinan berbasis agama. "Bunga pinjaman nol persen berarti bantuan nyata bagi jutaan orang yang paling rentan di dunia." (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013