Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginstruksikan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memberikan pelayanan di tempat terhadap warga yang menjadi korban kebakaran di Asrama Polisi Ketintang Surabaya.
"Sudah ada instruksi dari wali kota agar semua kepala dinas segera berkoordinasi dan meninjau lokasi. Di sana, setiap dinas terkait harus membuka posko dan pelayanan di tempat," ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser kepada wartawan, Senin.
Sejumlah SKPD di antaranya Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Komunikasi dan Informasi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan beberapa dinas lainnya.
Masing-masing SKPD, kata Fikser, memiliki tugas dan fungsi sendiri-sendiri tentang pelayanan yang diberikan terhadap warga. Seperti, Dinas Pendidikan yang melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan sekolah tempat anak-anak yang menjadi korban kebakaran.
"Dinas Pendidikan akan memberikan bantuan seragam lengkap serta alat tulis agar mereka tetap bisa melanjutkan sekolah. Semua anak sudah didata dan pihak sekolah sudah ditindaklanjuti," katanya.
Kemudian, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang diperintahkan untuk melayani surat-surat serta kelengkapan identitas milik warga yang terbakar, seperti kartu keluarga, kartu tanda penduduk, akta kelahiran dan sebagainya.
"Kami membuka layanan di lokasi dan warga setempat bisa langsung dibuatkan surat-suratnya yang baru. Identitas-identitas kependudukan juga pasti kami siapkan. Ini untuk mempermudah dan warga korban kebakaran agar tidak bingung karena suratnya terbakar," kata dia.
Sedangkan, untuk Dinas Sosial bertugas menyiapkan dapur umum untuk logistik dan keperluan semua warga yang saat ini mengungsi di tenda penampungan dan masjid. Konsumsi berupa makanan dan minuman serta perlengkapan selimut maupun sarung dibagikan.
Begitu juga dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang bertugas menjaga kebersihan lokasi, mempersiapkan air bersih dan toilet umum atau MCK.
"Petugas Dinas Kesehatan membuka layanan kesehatan serta pengamanan diperbantukan dari Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Pemkot Surabaya dibantu aparat Kecamatan Gayungan," kata mantan Camat Sukolilo tersebut.
Selain petugas Pemkot Surabaya, sejumlah relawan juga sudah mendirikan posko untuk membantu masyarakat setempat. Beberapa macam bentuk pendampingan dari lembaga swadaya masyarakat juga akan turun membantu memulihkan trauma warga yang kehilangan harta bendanya akibat kebakaran.
Sementara itu, berdasarkan data yang dimiliki Pemkot Surabaya, jumlah rumah yang hangus terbakar pada kejadian Minggu (6/10) malam tersebut sebanyak 22 unit. Sedangkan, jumlah warga yang rumahnya terbakar mencapai 97 jiwa.
"Semua petugas masih akan berada di lokasi sampai batas waktu yang belum ditentukan atau menunggu hingga situasinya benar-benar pulih dan ada tindak lanjut berikutnya. Kami juga tetap koordinasi dengan Polri karena yang terbakar kompleks asrama polisi," kata Fikser. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013