Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kajian terhadap objek wisata Trowulan, di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, untuk dijadikan kawasan cagar budaya, karena memiliki nilai sejarah yang kental terutama berkaitan dengan peninggalan Kerajaan Majapahit. Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Kacung Marijan, di Surabaya, Senin, mengatakan penetapan objek wisata Trowulan sebagai kawasan cagar budaya dapat direalisasi pada tahun ini. "Untuk mewujudkannya, kini kami sedang mengkaji lebih lanjut apakah pabrik baja yang berada satu lokasi dengan Trowulan masih layak ada di sana atau tidak," katanya usai "Workshop Praktisi Media dalam Pembangunan Karakter Bangsa". Saat ini, Kemdikbud bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim sedang mempelajari bagaimana kejelasan kondisi Trowulan dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) provinsi ini. "Kalau pabrik baja itu tidak boleh ada satu area dengan Trowulan, ya harus dipindah," ujarnya. Langkah berikutnya, lanjut Kacung, Pemerintah Kabupaten Mojokerto wajib mematuhi segala ketentuan yang tertuang dalam RTRW Jatim. Penetapan Trowulan sebagai kawasan cagar budaya merupakan kebijakan dari pemerintah dengan tidak merugikan masyarakat maupun sektor ekonomi lain. "Lihat dulu apa benar Trowulan masuk kawasan industri ataukah memang diperuntukkan sebagai daerah wisata," katanya. Aspek lain yang perlu diperhatikan saat merealisasi kawasan cagar budaya Trowulan yaitu ada tidaknya permukiman penduduk di wilayah itu. Jika masih ada rumah penduduk dan lainnya, maka perlu dilakukan pendekatan tersendiri agar mereka berkenan pindah dengan ikhlas. "Jangan sembarangan memutuskan kebijakan. Intinya pemerintah tidak boleh sampai membuat kebijakan yang mengorbankan rakyat," katanya. Kacung Marijan menambahkan saat ini Kemdikbud sedang memasuki tahap penyelesaian rekonstruksi Kerajaan Majapahit dan proses itu diperkirakan membutuhkan waktu antara satu hingga dua bulan. "Selain Trowulan, kami optimistis tahun 2013 ada sekitar 30 objek wisata di Indonesia yang segera memiliki status baru menjadi kawasan cagar budaya," katanya. Predikat itu, lanjut dia, akan ditetapkan pada sejumlah benda, bangunan, struktur, maupun kawasan tertentu. Meski begitu, sampai sekarang pihaknya belum menghitung secara rinci berapa anggaran yang dipersiapkan pemerintah untuk program tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013