Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan Kota Surabaya memberikan pembinaan kepada para nelayan mengenai tata cara penyelamatan saat berada di laut yang digelar di Sentra Ikan Bulak, Kenjeran, Surabaya, Rabu. Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Eddi, mengatakan, kebanyakan nelayan di Surabaya masih menggunakan alat tradisional sebagai sarana penyelamatan diri ketika melaut. "Alat yang digunakan ban dalam bekas dan sarung, tentunya peralatan semacam ini tidak begitu membantu ketika terjadi musibah saat melaut," katanya. Dalam kesempatan tersebut para peserta mendapatkan pembinaan mengenai tata cara penyelamatan di laut oleh Dishub dan LLAJ Jatim, kemudian juga pembicara dari BMG Maritim Tanjung Perak ikut serta memberikan bimbingan mengenai informasi meteorologi untuk keselamatan dan penangkapan ikan, serta disampaikan pula sosialisasi UU No 17 Tahun 2011 tentang Pelayaran dari Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak. Eddi menjelaskan mayoritas nelayan yang ada di Surabaya belum mengetahui pentingnya keselamatan ketika melaut. Mereka belajar melaut secara otodidak, melaut bagi warga pesisir adalah pekerjaan yang turun menurun dilakukan. Sehingga, mereka belajar melaut masih menggunakan alat tradisional yang telah mereka terapkan bertaun-tahun. Tak hanya pembinaan, lanjut dia, para nelayan juga dberikan rompi pelampung (life Jacket), lampu senter kepala, dan plat registrasi masing-masing berjumlah 100 buah. "Makanya kita selaku pemangku kebijakan mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pembinaan ini. Supaya mereka mendapatkan wawasan bahwa keseamatan saat melaut itu sangat penting untuk diperhatikan. Plat register sangat penting, ketika saat terjadi kecelakaan di tengah laut atau terdampar, maka akan langsung diketahui identitasnya," katanya. Eddi menambahkan Dishub sudah melakukan pembinaan kepada nelayan yang tersebar di pesisir Surabaya. Kedepan kita akan mencoba untuk memberikan bantuan yang lain guna melengkapi peralatan keselamatan nelayan di laut. Kurang lebih ada 1.500 nelayan yang telah kita beri pembinaan. "Saya berarap para nelayan ini secara bertahap bisa memahami aturan di aut serta cara penyelamatan di laut. Di sinilah perlunya pembinaan, jadi mereka bisa mengetahui bagaimana teknik berlayar di laut. Mulai dari kapan harus berlayar dan tanda-tanda alam terjadinya bencana di laut. Mereka juga harus mengetahui simbol-simbol bagaimana meminta bantuan," ujarnya. Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Kerapuh Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, Sohib dia mewakili nelayan Kelurahan Kenjeran merasa sangat terbantu dengan diberikannya bantuan alat keselamatan. "Kita sangat senang, karena kita merasa diperhatikan oleh Pemkot Surabaya. Dulu, kita belum pernah diberikan bantuan seperti ini. Alhamdulillah, sekarang kita diberi bantuan, saya akan tekankan pada seluruh anggota saya untuk selalu memakai alat keselamatan ketika melaut," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013