Seoul (Antara Jatim) - Akademisi dari Unversitas Korea Ji-hoon Park mengemukakan bahwa musik pop Korea Selatan saat ini sedang didominasi oleh ajang-ajang "idol" yang juga didukung oleh para pebisnis yang melihatnya sebagai peluang. "Ini sejalan dengan tingginya keinginan grup-grup musik pop di Korea untuk mengikuti ajang idol itu," katanya pada diskusi bertema "Sejarah Musik Populer di Korea" yang diikuti sembilan wartawan dari delapan negara di Seoul, Selasa. Ia mengemukakan bahwa para pemilik industri musik kemudian menampilkan para pemenang idol itu dalam produksi seri drama mereka. Inilah perjalanan musik pop Korea hingga menghasilkan apa yang disebut K-Pop dan "Korean Wave" atau "gelombang Korea". Menurut dia, kebangkitan musik idol ini sebetulnya sudah ada sejak pertengahan 1990-an. Pada era 2000 ajang idol itu mengalami banyak tantangan yang ditangkap oleh industri musik. Ji-hoon Park mengemukakan bahwa pada 1990-an juga merupakan masa keemasan dari musik pop Korea Selatan. Hal itu karena tahun-tahun tersebut merupakan awal dari industrialisasi musik di Korea. "Pertumbuhan konsumsi untuk musik saat itu meningkat. Saya masih ingat saya menghabiskan 20.000 Won setiap bulan untuk membeli CD musik. Saat itu juga pasar industri musik tumbuh besar-besaran di Korea," katanya. Sementara pada era 1970 hingga 1980-an, katanya, banyak penyanyi yang dihasilkan dari ajang kompetisi di kampus-kampus. Saat itu kemudian memunculkan penyanyi "super star" seperti Cho Yong-pil, Na Hoon-a dan Nam Jin. Ia menyebut salah seorang dari mereka dikenal sebagai Elvis Presley-nya (penyanyi rock n roll) Korea. Menurut dia, era 1990-an merupakan masa dengan jenis musik gabungan Korea dengan musik Amerika Serikat melebihi dari pada musik populer Korea saat itu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013