Banjarmasin (Antara Jatim) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk siap mengoperasikan pabrik pengemasan (packing plant) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada kuartal IV tahun ini, guna mempelancar distribusi semen di provinsi setempat.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Sotejipto di sela-sela meninjau pembangunan pabrik pengemasan di Banjarmasin, Senin malam, menjelaskan hingga Agustus ini, pengerjaan pabrik sudah mencapai sekitar 90 persen dan direncanakan selesai pada akhir Oktober atau awal November mendatang.
"Pabrik pengemasan Banjarmasin ini akan melayani daerah pemasaran di Kalimantan Selatan dan sekitarnya sehingga makin memperkuat eksistensi dan ekspasi bisnis Semen Indonesia di wilayah Kalimantan," katanya.
Didampingi Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto, ia mengatakan investasi yang dikucurkan perseroan untuk pembangunan pabrik tersebut lebih kurang Rp120 miliar.
Pabrik pengemasan Banjarmasin memiliki satu unit silo dengan kapasitas 600 ribu ton semen per tahun dan dilengkapi dua jalur kantong semen dengan mesin pengemasan berkapasitas 2.200 kantong per jam.
Selain itu, juga ada satu jalur untuk semen curah dengan kapasitas 120 ton per jam dan dermaga yang bisa disandari kapal dengan kapasitas sebesar 5.000 DWT. Silo tersebut berfungsi untuk menampung semen sebelum masuk ke unit pengemasan.
"Setelah Banjarmasin, kami juga akan membangun lagi dua unit packing plant di Balikpapan dan Kendari sehingga total sampai 2014 akan ada 25 unit pabrik yang kami operasikan," ujar Dwi Soetjipto.
Menurut ia, perseroan sedang dan akan terus memperbanyak pabrik pengemasan dalam rangka menekan biaya logistik agar harga semen semakin terjangkau konsumen.
"Upaya ini tidak lain untuk semakin mengokohkan posisi pasar Semen Indonesia di industri semen nasional yang makin kompetitif," tambahnya.
Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Dwi Soetjipto menambahkan pasar semen di Kalimantan mengalami peningkatan cukup signifikan dengan penjualan selama periode JanuariāAgustus 2013 sejumlah 2,76 juta ton atau tumbuh 6,9 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Pertumbuhan penjualan semen di Kalimantan tercatat lebih tinggi dibanding beberapa daerah, semisal Sumatera yang tercatat tumbuh hanya 1,8 persen, Sulawesi 4,7 persen, Maluku dan Irian Jaya 0,1 persen," ujarnya.
Hingga saat ini, Semen Indonesia masih memimpin pasar semen dalam negeri dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 43,7 persen.
Penjualan domestik Semen Indonesia hingga Agustus 2013 naik sekitar 15 persen atau menjadi 15,9 juta ton atau lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan pasar domestik sebesar 5,7 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013