Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendapatan Pengelolahan Keuangan daerah (DPPKD) Kota Surabaya menargetkan untuk pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya 2014 dari sektor pajak daerah naik sebesar 7 persen atau meningkat dari Rp2,1 triliun menjadi Rp2,2 triliun.
Kepala Dinas pendapatan Kota Surabaya, Joestamadji, Minggu, mengatakan, target PAD tersebut sudah bagus karena sudah disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada saat ini. Lemahnya pertubuhan sektor ekonomi semestinya target yang pas adalah 5 persen.
"Saya menilai target 7 persen yang dicanangkan sudah termasuk tinggi," katanya.
Joostamadji mengaku hingga saat ini penarikan pajak daerah yang dilakukan Dinas Pendapatan menunjukkan perkembangan yang sangat bagus. Menurutnya, hingga saat ini proses penagihan ke masyarakat sudah mencapai 73 persen untuk tahun 2013.
"Kalau memang ada yang belum ketagih, biasanya itu tunggakan yang sudah lama-lama," katanya.
Disinggung soal usulan anggota DPRD Surabaya untuk pemutihan terhadap wajib pajak yang sulit ditagih, secara tegas pria yang sebelumnya menjabat sebagai kepala bidang (Kabid) pendapatan tersebut mengaku, bila pemutihan bukan perkara yang mudah. Sebab pihaknya harus tahu benar soal opjek pajak serta wajib pajak yang akan diputihkan.
"Pemutihan itu tidak mudah. Sebab nomor objek pajak (NOP) yang akan diputihkan sudah tercatat dalam neraca. Tentunya harus ada verifikasi," katanya.
Belum lagi, lanjut dia, pihaknya juga dituntut memiliki alasan yang rasional sebagai dasar dilakukanya pemutihan. “Bukanya kami tidak mau. Tapi syaratnya memang tidak semudah itu," katanya.
Menyikapi rencana kenaikan terget PAD tersebut, Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya, Eddy Rusianto mengaku tidak mempermasalahkan mengingat untuk penarikan pajak untuk tahun ini perkembangan juga cukup baik.
"Kalau sekarang masih belum tercapai sesuai target itu wajar. Apalagi kan masih ada beberapa bulan lagi sebelum tutup buku," kata Eddy Rusianto.
Berkaca pada tahun yang lalu, legislator asal Partai Gerindra ini menyatakan bila kondisi tahun sekarang sama dengan tahun sebelumnya. Dimana target akan tercapai persis pada akhir tahun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013