Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 40 dari 870 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Madiun yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jawa Timur dan Kota Madiun 2013, tak dapat menyalurkan suara atau hak pilihnya karena belum menerima kartu undangan pemungutan suara. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS khusus yang ada di lapas setempat kesulitan mencari ruangan yang ditempati puluhan narapidana atau warga binaan tersebut, sehingga kartu undangan untuk memilih belum tersampaikan. "Blok mereka berpindah-pindah dan kami belum menemukannya hingga hari 'H' pencoblosan ini," ujar Ketua KPPS di TPS khusus lapas setempat Efendi Johan, kepada wartawan, Kamis. Menurut dia, pencarian warga binaan yang masuk DPT mulai dilaksanakan pada Senin, 26 Agustus 2013. Namun hingga Kamis, tanggal 29 Agustus pukul 09.00 WIB tadi, kartu undangan yang sudah diterima warga binaan hanya sebanyak 700 lembar. Padahal, total DPT di TPS khusus lapas sebanyak 870 orang. Sedangkan 170 kartu undangan belum terdistribusikan. Dengan alasan, ruangan bagi 40 warga binaan belum ditemukan dan 130 narapidana yang lain sudah bebas. "Data mengalami perubahan setelah proses penetapan DPT sejak Juni lalu. Warga binaan yang telah bebas dimungkinkan mencoblos di tempat asal mereka," terang Efendi Johan. Dia menjelaskan, dari total DPT setempat sejumlah 870 orang, sebanyak 817 di antaranya masuk DPT Pilkada Jawa Timur dan 53 lainnya terdata memiliki hak suara Pilkada Kota Madiun dan Pilkada Jawa Timur. Untuk melayani ratusan warga binaan itu disediakan dua TPS. Yaitu, TPS 11 dan 12 Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo. Bagi yang terdata dalam DPT Pilkada Jawa Timur dan Kota Madiun melakukan pencoblosan di TPS 11. Sedangkan bagi warga binaan dari luar Kota Madiun yang masuk DPT Pilkada Jatim menyumbangkan suaranya di TPS 12. "Warga binaan yang masuk DPT Pilkada Jatim dan Kota Madiun langsung menerima dua surat suara sekaligus untuk dicoblos," tambahnya. Sementara, Kepala Lapas Klas I Madiun, Pargiyanto menambahkan penyediaan dua TPS khusus itu untuk memudahkan proses pemungutan suara Pilkada Jatim dan Kota Madiun. Apalagi jumlah DPT mencapai 870 dari 1.390 warga binaan. Pihak Lapas berupaya agar ratusan pemilih tersebut menyalurkan hak suaranya. "Kami dan petugas KPU sudah melakukan sosialisasikan sejak seminggu lalu. Tadi pagi sebelum pencoblosan dimulai kami juga mengumumkan melalui pengeras suara agar warga binaan menyalurkan hak suaranya," papar Pargiyanto. Salah seorang narapidana setempat, Edy mengaku terpanggil untuk menyalurkan hak suaranya. Ia berharap ada perubahan dengan kepemimpinan yang baru. "Khususnya tersedianya lapangan pekerjaan bagi mantan narapidana," ujarnya, lirih. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013