Beirut (Antara/AFP) - Korban tewas akibat serangan bom mobil yang merobek seluruh kubu gerakan Syiah Lebanon Hezbollah telah meningkat menjadi setidaknya 27 orang, kata kementerian kesehatan Sabtu.
Jumlah tersebut adalah yang tertinggi di Lebanon sejak serangan bom mobil besar di Beirut pinggir laut yang menewaskan perdana menteri Rafiq Hariri dan 22 orang lainnya pada Februari 2005.
"Setidaknya 27 orang tewas dan 336 lainnya luka-luka dalam serangan bom mobil yang ditargetkan pada lingkungan Rweiss pada Kamis," kata kantor Menteri Kesehatan Ali Hassan Khalil.
Korban sebelumnya pada Jumat dikatakan sedikitnya 22 orang tewas ketika sebuah bahan peledak yang dikemas di dalam mobil meledak di distrik dengan penduduk sebagian besar-Syiah di pinggiran selatan Beirut.
Tetapi kantor Khalil mengatakan tiga orang tewas karena luka mereka Jumat malam, sementara dua mayat lagi ditemukan, meningkatkan jumlah korban tewas.
Satu kelompok yang sebelumnya tidak dikenal, Batalyon Aisha, mengatakan pihaknya menyerang karena keterlibatan Hizbullah dalam perang Suriah.
"Kau, babi Hassan Nasrallah, kami mengirimkan kepada Anda dua pesan kuat kami karena Anda belum memahami," kata anggota kelompok mengacu pada kepala Hizbullah.
Hizbullah adalah pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dan telah mengirimkan pejuang melintasi perbatasan ke Suriah tahun ini untuk memperkuat pasukan pemerintah, yang telah berjuang melawan pemberontakan mematikan anti-rezim sejak Maret 2011.
Seorang penentang Nasrallah mengatakan Jumat ia sendiri sudah siap untuk pergi berperang di Suriah, dan menuduh kelompok garis keras Sunni takfiri bertanggung jawab atas serangan bom mobil itu.
Lebanon terpecah menjadi dua antara pendukung dan penentang rezim di tetangga Suriah dan konflik sekarang memasuki tahun ketiga yang telah memicu ketegangan sektarian dan kekerasan di negara itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013